Klikanggaran.com-- Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pelajar dan mahasiswa tahun ajaran baru 2021/2020 menuai berbagai tanggapan di masyarakat. Anak-anak usia sekolah sudah setahun lebih mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jika ini diteruskan, ada kekhawatiran berimbas pada kesehatan mental anak-anak.
Bulan Juli lalu dirasa tepat untuk memulai PTM.
Namun, di sisi lain, bayang-bayang virus Covid 19 yang masih mengancam menjadi alasan utama para pihak yang mengkhawatirkan PTM.
Kondisi demikian membuat para pemegang kebijakan pendidikan di level daerah untuk merumuskan PTM sesuai dengan protokol kesehatan.
Sudah setahun lebih, para siswa belajar secara daring. Banyak cara yang dilakukan pihak sekolah untuk membuat pembelajaran secara daring berjalan maksimal.
Baca Juga: Riset Terbaru Menunjukkan Ternyata Covid-19 Muncul di AS sebelum Wuhan, Nah, Lho ???
Berbagai metode diterapkan pihak sekolah agar pembelajaran secara daring berjalan optimal, seperti menggunakan aplikasi zoom, grup whatss app, berbagai platform pembelajaran (rumah belajar, kahoot, educandy, quizziz, dsb.), atau memanfaatkan acara penyampaian materi sekolah di televisi atau youtube.
Kembalinya para siswa dan guru ke sekolah untuk belajar dan mengajar dapat dijadikan sebagai momen untuk meresapi kembali peran sebuah intitusi sekolah. Peran sekolah, selain mencerdaskan generasi, adalah pembentukan karakter siswa.
Bahkan, dapat dikatakan, inilah peran utama sekolah. Agar peran utama ini berjalan optimal, dibutuhkan kontribusi berbagai pihak, yaitu penyelenggara sekolah, pimpinan sekolah, para guru, karyawan, orang tua, masyakat, dan tentunya para siswa.
Baca Juga: Satgas Yonif 512 QY Berikan Kitab Suci Al-Qur'an Kepada Tokoh Agama di Perbatasan
Peran penyelenggara sekolah dapat dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasara yang mendukung terbentuknya karakter siswa yang unggul. Pimpinan sekolah berperan dengan mendesain program pembelajaran baik akademik maupun nonakademik.
Dalam mendesain ini, peran guru mutlak dilibatkan karena gurulah pihak terdepan yang berinteraksi dengan siswa.
Para guru, sebagai garis depan yang berhubungan secara langsung dengan siswa, dapat menerjemahkan program-program yang telah didesain tersebut baik di kelas maupun di luar kelas. Peran pimpinan sekolah dan guru didukung tenaga pegawai tata usaha dalam menyiapkan berbagai perangkat yang dibutuhkan.
Kemudian, para siswa dan orang tua berperan dengan mengikuti semua program yang telah direncanakan sambil memberikan masukan jika ada beberapa hal yang perlu disempurnakan melalui mekanisme yang telah ditentukan penyelenggara sekolah.