Ditulis oleh: Yus Dharman,SH.,MM ,M.Kn
Advokat/Ketua Dewan Pengawas FAPRI (Forum Advokat & Pengacara Republik Indonesia). Jakarta, 26 Mei 2023.
KLIKANGGARAN -- Dunia ini, panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah, kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani
Mengapa kita bersandiwara? Dan seterusnya. Itu adalah sepotong liryc lagu grup band, God Bless, yang dinyanyikan oleh Ahmad Albar pada Tahun 1977.
Meskipun sudah hampir setengah abad, rasa-rasanya lyric lagu tersebut masih up to date jika dinyanyikan saat ini, semakin mendekati kontestasi Pilpres pada bulan Februari tahun 2024 mendatang.
Harusnya, sebelum dicalonkan oleh Parpol, kandidat legislatif maupun eksekutif diseleksi secara ketat kemampuannya seperti seleksi calon karyawan di perusahaan. Jika lulus seleksi, wajibkan memilkik Surat Keterangan Catatan Kepolisian/SKCK, jangan sampe orang bermasalah hukum, lolos dilantik jadi anggota legislatif, seperti yang pernah terjadi di Sumatera Utara, buronan masa dilantik jadi Anggota DPRD, yang nga nga aja! Setelah assesment dan dinyatakan lulus, baru kemudian ditawarkan ke konstituen untuk dipilih menjadi pemimpin. Ini barang ORI silahkan dipilih, begitu kira-kira tag linenya.
Wajibkan juga para kandidat punya youtube chanel atas namanya untuk sosialisasi, jelaskan latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan, prestasi-prestasi apa saja yang pernah diraih, memaparkan visi dan misi serta program kerjanya secara transparan jika kelak terpilih, sehingga masyarkat mengenal kwalitas calon pemimpin yang akan diberikan amanah untuk menaruh harapan hajat hidupnya selama lima tahun kedepan.
Bukan cuma bisa nya flexing, mejeng dengan foto-foto dirinya yang dicetak dispanduk-spanduk ukuran besar, dipajang dipinggir-pinggir jalan sebagai etalase untuk pencitraan mirip penganten sunat, cara-cara pencitraan model begitu uda kuno, harus ditinggalkan! Masyarkat jangan disuruh beli kucing dalam karung terus dong!
Semoga para pemimpin yang terpilih pada tahun 2024 akan membawa perubahan menuju masyarakat Indonesia. Toto Tentrem Kerto Raharjo, menggambarkan keadaan suatu wilayah yang tertib, tentram, sejahtera, serta berkecukupan segala sesuatunya, serta Gemah Ripah Loh Jinawi sesuai yang diamanatkan Pasal 33 ayat (3) UUD, 45, “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Bukan sebesar-besar kemakmuran kroni-kroni nya!
Janji ya, seleksi rekrutmen Caleg, Cabup, Cagub dan Capres yang bener, jangan asal-asalan, asal bayar, asal dekat. Kasihan rakyat, sudah cape disuruh tebak-tebak buah manggis terus.
Artikel Terkait
Hoax Uang Kertas
Komunisme ala Karl Mark VS NAZI, Isme ala Karl Reiter
Komunisme ala Karl Mark VS NAZI, Isme ala Karl Reiter - Bagian 2
Sejarah Konspirasi
Pemerasan Dunia Maya: Tidak Hanya BSI, Lho
Media Sosial: Gerakan Warganet untuk Check and Balance terhadap Kekuasaan
Revolusi
Ditinggal yang Tersayang, Akan kah Sang Adipati Hentikan Dominasi dan Kezaliman di Negeri Impian
Natalius Pigai: INDONESIA BANGSA MULTI MINORITAS
Tebang Semua yang Bengkok, Tapi Jangan Tebang Pilih