"Nggak ada apa-apa," jawab Anggoro ragu.
"Ya udah sana kerja. Bos datang kena marah, lho."
Anggoro berlalu sambil tertawa. Tak dimilikinya cukup keberanian untuk mengajak Wulan berbincang tentang hubungan mereka. Sikap Wulan yang wajar dan biasa saja membuatnya semakin merasa bersalah. Namun, janji sudah dibuat dan dia tidak bisa membatalkan begitu saja janji itu. Siang ini dia harus menemui gadis lain tanpa sepengetahuan Wulan, kekasihnya.
Bersambung....
Jika Anda pikir teman Anda akan tertarik dengan artikel ini, mohon di-share kepadanya, terima kasih.
Artikel Terkait
Puisi Basi untuk Sang Maha
Bisik-Bisik di Bawah Selimut
Tulisan adalah Lidah Hati, Apa Hubungan Lidah dengan Tulisan?
Tips Sukses Melewati Hari di Tengah Pandemi
Monolog Sepatu Bekas
Cerpen: Wanita Jalang
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 1