Baca Juga: KPK Disebut Tak Mampu Ungkap Potensi Mega Korupsi di Sumsel
Saigon Kick alunkan I Love You dari dalam laptop Arini, menambah bius asmara gadis belia itu. Ditatapnya layar kaca di depannya dengan hati bergetar. Tak dihiraukannya lagi kekasih yang ingkar janji. Jemari dengan kuku panjangnya mengetuk meja tanpa irama, sama dengan hatinya yang bergemuruh menanti sebuah pesan. Matanya tak berkedip menatap layar dengan gelisah. Tak lama pesan yang ditunggu pun datang.
"Malam, Arin?"
Indah seketika malam itu bagi Arini. Hubungan jarak entah berapa jauh membuatnya dapat segera mengatasi kegelisahan dan kebosanannya pada rutinitas kehidupan yang hanya berjalan wajar, tanpa hentakan berarti. Lelaki di balik layar itu selalu menemaninya melewati malam, menyapanya dengan hangat dan membuat malamnya berlalu dengan gembira. Segera dibalasnya pesan itu tanpa menunggu detik berjalan.
Baca Juga: Impor Industri Peralatan Listrik Turun, dari Rp 116 Triliun Menjadi Rp 103 Triliun
"Malam juga, Dio."
"Apa kabarmu malam ini, Arin?"
"Semakin baik setelah mendapat sapaan ini."
"Maaf Arin, kemarin aku tidak bisa OL karena sibuk sampai tengah malam. Kuharap kamu tidak menungguku."
Arini tersenyum sambil menggigit kukunya pelan. Kini dia tak harus merasa bersalah karena kemarin dia pun disibukkan dengan pertengkaran kecil dengan sang kekasih dalam kehidupan nyata.
"Tak apa Dio, aku memakluminya."
Malam pun berlalu dengan sangat indah untuk dua hati di balik dua ruang layar cinta itu. Bintang bersenandung di hati keduanya, menyapa malam dengan gembira.
Bersambung….
Jika Anda pikir teman Anda akan tertarik dengan artikel ini, mohon di-share kepadanya, terima kasih.
Artikel Terkait
Puisi Basi untuk Sang Maha
Bisik-Bisik di Bawah Selimut
Tulisan adalah Lidah Hati, Apa Hubungan Lidah dengan Tulisan?
Monolog Sepatu Bekas
Cerpen: Wanita Jalang