Baca Juga: Novel Melukis Langit 4, Keputusan
Puniawati sudah merasa lelah setelah beberapa tempat hiburan didatanginya dan tak menemukan wajah Aji. Sebelum pulang, Puniawati berniat mengisi bensin di SPBU sudut jalan, tepat di sebelah sebuah gedung karaoke, tempat sekarang dia berada.
Tak sengaja Puniawati melihat mobil suaminya diparkir di gedung itu. Tak sengaja, sesuatu yang menyerupai kebetulan itu membawa langkah Puniawati ke depan lorong tempat dia sekarang berdiri.
Setelah lama menimbang akhirnya Puniawati berjalan limbung menuju meja kasir, membayar minuman yang tadi dipesannya, lalu berjalan keluar ruangan. Tak dihiraukannya sapaan sopan dan senyum ramah para pegawai di sana.
Jelas terlihat banyak tatapan penuh tanda tanya diarahkan padanya. Puniawati tak peduli dan terus berjalan keluar gedung. Dilemparnya puntung kretek ke tong sampah dengan kesal dan menyeberangi jalan raya yang mulai akrab dengan sepi.
Sampai di seberang jalan Puniawati kembali menatap gedung di depannya. Diambilnya ponsel sambil menggigit bibir yang bergetar, lalu dia tekan nomor suaminya dengan tangan gemetar pula.
Dia menunggu jawaban dengan mata terus mengawasi ke seberang jalan. Kakinya menendang kerikil dengan marah. Berjalan hilir mudik. Kemudian mengepalkan tangan.
Hatinya ingin tidak peduli dengan apa yang dilakukan suaminya, namun rumah tangga yang sudah terlanjur dikukuhkan membuatnya merasa bertanggung jawab untuk berusaha mempertahankannya.
Paling tidak, Puniawati merasa bertanggung jawab untuk mengingatkan agar suaminya segera berjalan kembali pada rel yang benar. Walaupun itu mungkin hanyalah salah satu alasan saja bagi Puniawati.
Baca Juga: Aje Gile! Perempuan Ini Bikin Live Streaming Bugil dan Raup Jutaan Rupiah!
Cinta juga tak lagi didapatinya sebagai alas an. Mengapa dirinya masih harus mempertahankan sesuatu yang seperti sudah tak diinginkan lagi?
Puniawati masih mendengar dering dan menunggu. Perlahan butiran bening mengalir di pipinya yang pucat.
Bersambung….
Mungkin teman Anda tertarik dengan novel ini. Mohon bantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com*
Artikel Terkait
Puisi Basi untuk Sang Maha
Pangeran Berkuda
Ternyata Kau Bukan Lelaki
Novel Melukis Langit 1, Memeluk Prahara
Novel Melukis Langit 2, Gumpalan Awan Hitam
Novel Melukis Langit 3, Pertemuan
Novel Melukis Langit 4, Keputusan