fiksi

Cerpen Ramli Lahaping: Segitiga Pembunuhan

Jumat, 21 Januari 2022 | 12:34 WIB
Ilustrasi (Dodi Budiana)

Sampai akhirnya, dengan mobil sewaan bernomor polisi palsu, ia pun membawa dirinya ke titik kemungkinan untuk melakukan perkerjaan paling bejat di dunia. Dengan wajah bertopeng di tengah malam tersebut, ia pun mendekati kediaman sang mantan yang berada di tepi kota itu, yang dikelilingi halaman yang luas dan tampak berjarak dari rumah yang lain.

Baca Juga: Di Layangan Putus, Aris Memanggil Kinan Saat Sakit, Apakah Aris Lebih Mencintai Kinan? Berikut Penjelasannya

Berbekal perhitungan yang matang berdasarkan hasil pengamatannya sehari sebelumnya, ia pun melangkah lebih lanjut. Dengan gerakan yang senyap dan terukur, ia lantas memanjat pagar dan memasuki halaman samping. Dan akhirnya, ia berhasil menggapai bangunan rumah dan mulai mencari-cari jalan masuk dengan sikap waspada

Tak lama kemudian, ia mendapati sebuah jendela yang tidak terkunci. Dengan hati-hati, ia lantas membukanya, kemudian menyusup ke dalam. Ia lalu menjelajahi ruangan untuk mencari keberadaan targetnya. Sesaat berselang, ia mendapati sebuah kamar dengan pintu yang tersingkap, dan ia pun melihat mantan kekasihnya di tengah cahaya lampu tidur yang remang.

Akhirnya, sampailah Bimo di dekat sang target. Tetapi tiba-tiba, atas bisikan nurani, ia terdiam saja sembari menatap wajah perempuan itu, hingga ia terkenang pada kisah mereka.

Sebuah kisah indah yang berakhir dengan pengkhianatan, yang seketika membuatnya bimbang untuk menuntaskan misinya dengan membungkam mulut sang mantan dan menikamnya dengan pisau.

Sampai akhirnya, sang mantan terjaga dan sontak berteriak ketakutan menyaksikan kehadirannya. "Tolong...! Tolong…!

Baca Juga: Pesan Kinan yang Menggetarkan Hati Siapapun Penonton Layangan Putus, Apakah Itu?

Khawatir terkepung bahaya, secara refleks, Bimo pun segera menindih tubuh dan membekap mulut sang mantan dengan telapak tangan. "Jangan berteriak, atau kau akan celaka."
Tetapi dengan gerakan menyentak, sang mantan berhasil menarik diri ke sudut kasur kasur, dan kembali berteriak, "Tolong...!"

Karena ketakutan, Bimo pun lekas membungkam mulut sang mantan dengan bantal, sembari menduduki bagian perutnya. Di tengah kemelut itu, ia tak juga memiliki ketegaan atau keberanian untuk menunaikan misinya. Ia pun hanya kembali mengancam, "He, berhenti berteriak, atau aku akan membunuhmu!"

Namun sang mantan tetap saja berkeras melakukan perlawanan. Sampai akhirnya, ia berhasil mengambil sebuah gelas kaca di atas meja sampingnya, lantas menghantamkannya ke kepala Bimo.

Baca Juga: Sebut Pengkritiknya Mempunyai 'Kendaraan' yang Rusak, Siapa Maksud Habib Kribo?

Seketika, Bimo linglung di atas kasur sang mantan. Ia pun menarik tubuhnya untuk menghindari serangan.

Tetapi dengan gerakan cepat, sang mantan menerjang Bimo, lantas menarik topengnya. "Kau?" terkanya, dengan penuh keterkejutan.

Bimo hanya meringis menahan kesakitannya.
"Bimo...! Apa yang hendak kau lakukan?" sergah sang mantan.

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB