fiksi

Cerpen: Pangeran Cinta

Selasa, 30 November 2021 | 19:44 WIB
Ilustrasi cerpen Pangeran Cinta (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)

Ramda terdiam, memandangi Titan tak berkedip. Di sana banyak sekali cinta, tetapi tak dapat diraihnya satu pun. Ramda mengeluh dalam hati, tak ada yang dapat menjelaskan padanya mengapa tumbuh perasaan berbeda pada gadis yang semula dianggapnya sebagai sahabat itu. bahkan, tak ada yang dapat menjelaskan padanya mengapa mereka dipertemukan.

"Kamu memiliki banyak cinta, Titan. Maaf, aku tahu kamu sebenarnya juga mencintaiku, tapi mengapa tak kau berikan satu saja padaku?"

Titan menunduk.

“Mengapa, Titan?”

"Sudah kuberikan padamu sebanyak waktu kita bersama. Cinta tak harus meiliki, kan?”

“Tapi….”

“Kau raih satu cinta yang sebenarnya sudah kau dapatkan, tapi kau akan kehilangan banyak cinta, juga kepercayaan baik dari kekasihmu, kedua orang tua kalian, bahkan teman-teman kalian. Apakah itu yang kau inginkan?"

Ramda menggeser duduk mendekati Titan, kemudian menggenggam jemari Titan dan menatap matanya, berusaha menyelami samudra biru di dalamnya. Dicobanya mencari di sana, adakah rintihan memanggil namanya? Tetapi, hanya tatapan penuh cinta yang didapatinya. Tak ada keharusan apa pun.

Baca Juga: Puisi Ingin Kau Tahu

"Nanti setelah aku menikah, apakah kamu masih mau menjadi sahabatku?" tanyanya kemudian.

Titan tersenyum dan mengangguk. Andai boleh dia lakukan, maka dia akan meminta kursi pelaminan itu untuknya. Tapi, hatinya mendesah mencoba mencari kebenaran, agar sakit yang dirasakannya tak menyakiti yang lain.

Cintanya berbinar menuai perih, namun di sana masih ada senyum untuk sang pangeran. Akan ditunggunya sampai seorang pangeran benar-benar datang menyelamatkannya dari sekapan sepi, hitam, dan kelam. Agar kakinya dapat menginjak tanah basah nun jauh di bawah ketinggian puri yang selalu mengirim duka padanya.

Kit Rose di dasar cangkir kopi |26-012010

Cinta akan selalu ada, namun tak akan menyakiti. Jangan pernah mengaturnya hanya untuk satu alasan, yaitu keinginan. Karena cinta bukan melulu tentang apa yang kau inginkan.

Mungkin teman Anda tertarik dengan artikel ini, mohon dibantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB