KLIKANGGARAN - Awalnya hanya sekumpulan beberapa Penderes Nira kelapa yang berkumpul usai mereka bekerja. Hingga akhirnya mendirikan sebuah koperasi. Akhinya Koperasi Serba Usaha (KSU) yang diberi nama Nira Satria di Desa Pernasidi Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas,Jawa Tengah.
KSU ini kini menjadi percontohan Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia yang sudah memasuki industri 4.0, atau berbasis digital sehingga tercipta efesiensi dan mendapatkan jalan keluar dari sejumlah masalah yang dihadapi.
Menurut Ketua KSU Nira Satria Nartam Andre Nusa menuturkan, KSU Nira Satria membeli gula kelapa kristal organik dari anggotanya saat ini, Rp17 ribu - Rp20 ribu perkilogram. Selain itu para anggota mendapatkan asuransi BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Bonsai: Tanaman Hias Mini Berasal dari China, tetapi Jepang yang Mempopulerkannya
"Koperasi kami sejak Maret 2020, mendapatkan bantuan peralatan digitalisasi proses produksi dari Kementerian Perindustrian RI. Industri kecil berupa pengolahan gula kelapa kristal di Banyumas ini, hampir dua tahun terakhir menerapkan sistem menerapkan Revolusi Industri 4.0 dengan digitalisasi dalam melakukan proses produksi. Manfaat digitalisasi sangat dirasakan oleh pengelola KSU Nira Satria," jelas Nartam.
Anggota KSU Nira Satria berjumlah 892 orang, dari berbagai desa di Banyumas. Dengan produksi gula kelapa kristal organik rata- rata perbulan saat ini mencapai 70- 80 ton, dengan pemasaran utama ke sejumlah negara Eropa, Amerika Utara, Australia, Afrika Selatan dan Asia Timur.
"Sejak menerapkan digitalisasi, dari bantuan dari Kementerian Perindustrian RI, kami mampu meningkatkan efesiensi untuk produksi seperti bahan bakar hingga 30 persen, kecepatan dan ketepatan kualitas produk, dan pemantuan produksi secara digital yang dapat dilakukan dimanapun," katanya.
Ia menambahkan produk dari petani, pengepul dan koperasi, bisa dites dari mana produk itu. Dari siapa, dari petani mana bisa dilakukan dengan cara barcoding masing- masing produk petani.
Sementara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat melakukan pemantuan terhadap digitalisasi di Koperasi Serba Usaha (KSU) Nira Satria di Banyumas, Selasa (7/12/2021) siang mengatakan, Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia sudah mulai mengimplementasikan Industri 4.0, atau berbasis digital sehingga tercipta efesiensi dan mendapatkan jalan keluar dari sejumlah masalah yang dihadapi seperti KSU Nira Satria.
"Ini merupakan yang pertama di Indonesia dan sudah siap terhadap digitalisasi dan merupakan contoh betul industri menengah yang bisa menerapkan teknologi 4.0,” ungkap Agus.***
Artikel Terkait
Bank Sumsel Babel Dinilai Belum Optimal dalam Penyaluran Kredit Pembiayaan ke UMKM
Raja Baru di Wall Street: Microsoft Kalahkan Apple sebagai Perusahaan Paling Bernilai!
Pengawasan Dalam Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank Sumsel Babel Belum Memadai
2021 Empat Ruas Tol Sudah Dijual, Hingga 2025 Waskita Akan Kembali Lepas Sejumlah Ruas Tol
Gojek dan Tokopedia Digugat Rp2,08 Triliun! Apa Masalahnya Ya?
Sekilas tentang Waskita Karya, BUMN Indonesia yang Eksis Sejak Zaman Belanda
Duh, 4,1 Miliar Penyertaan modal BUMD Sumsel, PT SAI Habis Dalam Waktu Singkat?
Lima Pesawat N-219 PT DI Dibeli Sejumlah Kader NU
Dua Pesawat Militer Airbus A400M Dipesan Kementerian Pertahanan
Erick Thohir Ikut Nimbrung Soal Toilet di SPBU Pertamina