KLIKANGGARAN-- Pemprov Sumsel mendirikan Perusahaan Daerah PT Sriwijaya Agro Industri (PT SAI) dengan tujuan menjadikan perusahaan sumber Pendapatan Asli Daerah. PT SAI diberikan modal usaha sebesar Rp4,1 miliar dengan harapan pada tahun pertama sudah menghasilkan profit walaupun hanya sedikit.
Sebagai perusahaan profit income (mencari keuntungan), maka manajemen perusahaan PT SAI diwajibkan melakukan core bisnis yang menguntungkan. Dan bila melakukan investasi harus jelas investasi tersebut untuk usaha apa dan bentuk investasinya berupa apa.
Namun apa yang diharapkan oleh Pemprov Sumsel seakan pupus sudah, keuangan PT SAI terkesan amburadul karena modal usaha PT SAI tidak menghasilkan profit income serta modal tertanam di tengarai bersisa Rp0.
"Menjadi tanda tanya apa bentuk investasi PT SAI dan berapa nilai investasi yang bisa dibuktikan dalam bentuk alat atau usaha bersama," tanya pegiat antikorupsi Sumsel, Ir Feri Kurniawan seperti pernyataannya diterima oleh klikanggaran.com, Jumat, 12 November 2021.
Sebelum membuat perusahaan berbasis profit income biasanya di buat terlebih dahulu Feasibility Study (FS) yang menjadi kerangka RKAP perusahaan yang baru didirikan.
"Namun hal ini tidaklah mudah dibuat di atas kertas saja karena dibutuhkan keahlian bisnis dan keuangan," kata Feri.
Baca Juga: CERPEN: Ketika Bila bertanya, 'Bu, Ayah Itu untuk Apa Sih?'
Entah kenapa FS dan RKAP PT SAI tumbang dalam waktu sedemikian cepat dan belum genap 1 (tahun) operasi. Uang Rp4,1 miliar terkesan ludes karena tingginya biaya operasional perusahaan termasuk gaji Direksi, komisaris dan karyawan yang jumlahnya puluhan orang sementara sumber pendapatan belum jelas.
"Pemprov Sumsel harus meminta pertanggung jawaban Direksi dan Komisaris terkait uang rakyat yang telah ludes dalam waktu singkat. Apa investasi yang real dan dapat dipertanggungjawabkan secara keuangan," pinta Feri Kurniawan.
Artikel Terkait
Rekomendasi DPRD Sumsel Temuan Awal Dugaan Korupsi di Pemprov Sumsel
Soal Sumsel, KPK Diminta Jangan Terkesan Hanya Kejar Rezim Lama
Pembangunan Gedung OJK Sumsel Menuai Kritik dari Sejumlah Aktivis Antikorupsi Wong Kito
Rakyat Bisa Apa? Negara Berindikasi Merugi Puluhan Miliar Atas Pekerjaan Infrastruktur Jalan di Sumsel
Rp4,1 Miliar Modal BUMD PT SAI Sumsel Disinyalir Tuntas Tak Berbekas
KMAKI: Bangub Sumsel 2020 Senilai Rp260 Miliar Ditenggarai Salahi Aturan
CBA Dorong Kejati Sumsel Buka Penyelidikan Terkait Sejumlah Proyek di PUBM Sumsel
CBA Blak-blakan Soal Gaji Gubernur Sumsel, Berapa, ya?