Rhenald Kasali Soroti Proyek Raksasa Terancam Mangkrak, Singgung Meikarta Rp278 Triliun dan Bandingkan dengan Visi Infrastruktur China

photo author
- Selasa, 11 November 2025 | 15:37 WIB
Menyoroti pernyataan praktisi bisnis, Prof. Rhenald Kasali terkait polemik mega proyek di RI.  ((YouTube.com / Prof. Rhenald Kasali))
Menyoroti pernyataan praktisi bisnis, Prof. Rhenald Kasali terkait polemik mega proyek di RI. ((YouTube.com / Prof. Rhenald Kasali))

 

(KLIKANGGARAN) — Sejumlah proyek strategis nasional (PSN) kini jadi sorotan karena terancam mangkrak dan belum rampung sesuai target.


Beberapa proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), MRT Fase II, Kereta Semi Cepat Jakarta–Surabaya, hingga Tol Trans Sumatera tahap II disebut mengalami hambatan serius di lapangan.

Masalah klasik seperti pembebasan lahan, perencanaan lemah, hingga keterbatasan pembiayaan menjadi penyebab utama keterlambatan. Selain itu, sejumlah proyek lain seperti Pelabuhan Ambon, Tol Getaci, Bendungan Sarolangun, dan Jalan Ujung Jabung juga masih belum menunjukkan progres signifikan.

Baca Juga: Kumamoto Masters Japan 2025: Moh. Zaki Ubaidillah Lolos ke Babak Utama Usai Kalahkan Wakil Tuan Rumah

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran publik terhadap efektivitas penggunaan anggaran negara, terlebih di tengah tekanan fiskal yang meningkat dan harapan bahwa infrastruktur dapat menjadi motor pemerataan ekonomi nasional.

Menkeu: APBN Harus Jadi Mesin Kesejahteraan

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus menjadi alat peningkatan kesejahteraan rakyat, bukan sekadar membiayai proyek fisik.

“Pada dasarnya sama, seluruh APBN, seluruh kegiatan pemerintah, DPR, DPD, tujuannya sama untuk membuat masyarakat kita semua jadi kaya,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI di Senayan, Jakarta, Kamis, 6 November 2025.

Baca Juga: Jusuf Kalla Bongkar Modus Mafia Tanah di Makassar: Rekayasa Hukum, Pemalsuan Dokumen, hingga Klaim Palsu Kepemilikan Lahan

Ia menilai keberhasilan ekonomi tidak diukur dari banyaknya proyek besar atau orang kaya baru, melainkan dari seberapa luas manfaat yang dirasakan rakyat.

“Kalau saya sendiri ya sudah kaya, tapi kan sebagian besar masyarakat kita nggak begitu. Itu bukan keberhasilan kalau yang kaya cuma sedikit,” tegasnya.

Menurutnya, proyek infrastruktur tetap penting, namun hasil akhirnya harus mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.
“Saya selalu bilang, mari kita kaya bersama. Itu tujuan kita,” tandasnya.

Baca Juga: Mahfud MD: Kasus Roy Suryo Tak Bisa Diputus tanpa Bukti Ijazah Jokowi Asli, Polisi Dinilai Tak Berwenang Tentukan Keaslian Dokumen

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X