Baca Juga: Makna Sumpah Pemuda buat Milenial Kekinian
Ketika ada kesempatan untuk saya berkeliling sejenak di Kota Solo, berbincanglah saya dengan pengemudi taxi online. Sebut saja pengemudi ini Pak Tirto.
Pak Tirto bercerita banyak, termasuk mengenai hotel tempat saya menginap. Menurutnya, hotel ini berkelas, banyak dijadikan tempat menginap para pejabat dari luar kota.
“Luar biasa memang pemilik hotel ini, dari perumahan tak laku akhirnya jadi sumber uang,” kata Pak Tirto di sela perbincangan.
Saya tidak terlalu memperhatikan kalimat ini, sampai esoknya saya kembali mendengar hal sama dari pengemudi lain. Barulah saya mulai banyak bertanya.
Baca Juga: Duh, Ada Kerugian Rp1,2 M atas Pengelolaan Biaya Proyek Jasa Kehutanan di PT Inhutani II?
Singkat cerita, para pengemudi ini menceritakan bahwa dulunya hotel ini adalah sebuah komplek bergaya Belanda-Jawa. Tanpa ada yang mengetahui sebabnya, tiba-tiba komplek ini berubah menjadi hotel. Perkiraan para pengemudi ini, komplek ini tidak laku karena harganya yang luar biasa mahal.
Penasaran, saya pun sedikit berbincang dengan pegawai di sana. Pegawai yang ramah ini membenarkan bahwa hotel ini dulunya adalah sebuah komplek. Berganti menjadi hotel semenjak tahun 2018.
Setelah berbincang saya menyempatkan diri berkeliling sebentar di area hotel. Saya baru menyadari betapa unik bangunan hotel itu. Kentara sekali bahwa hotel itu tadinya adalah sebuah komplek mewah. Berbagai macam fasilitas ada di sana.
Baca Juga: Perompak Itu Kabur dari Kapal MSC Lucia yang Akan Dibajak ketika Para Marinir Datang Menyerbu
Hotel ini terdiri dari banyak bangunan, satu bangunan bisa menjadi sekian kamar, lengkap dengan garasi dan teras. Menariknya lagi, pemilik hotel ini seorang perempuan. Saya hanya bisa membayangkan kecantikan sang pemilik karena belum sempat menemui untuk menyampaikan apresiasi.
Kenapa saya ingin memberikan apresiasi? Sungguh luar biasa aksi banting setir yang dilakukan pemilik usaha ini. Hotel miliknya menjadi lain daripada yang lain tampilannya. Layak dijadikan contoh!
Selain itu, saya terkesan dengan pelayanan di hotel ini. Selain pelayanan yang sangat ramah dan gesit, ada pengalaman yang membuat saya ingin menginap di sana lagi.
Baca Juga: Untuk Drakor dan Pandemi, Katakan, Saya Tak Ada Waktu untuk Sedih!
Pada hari kesekian di Solo, ada perubahan mendadak pada jadwal perjalanan saya. Akibat berkemas terburu-buru, charger laptop saya tertinggal. Saya menyadarinya esok hari setelah berada di kota lain.
Artikel Terkait
Masa Pandemi Covid 19, Berjalan Baik Nggak Ya Panduan Kurikulum Darurat Kemenag?
Serambi Halal BBIHP Makassar Diluncurkan, Peluang Nih untuk Bisnis Produk Halal
Sandiaga Uno Optimis, Sektor Parekraf Akan Pulih Setelah Pandemi
Resep Singkong Beku Siap Goreng, Bisa Juga untuk Bisnis Rumahan, Lho
Pandemi dan Korupsi, Dua Wabah Besar yang Sangat Berbahaya
Kata Sandiaga Uno: Ingat, Bisnis Terbaik Dimulai Saat Krisis
Pemerintah Terima Opini WTP dari BPK, Realisasi Belanja Penanganan Pandemi Sebesar Rp695,2 Triliun
Begini Tips Mengelola Keuangan di Masa Pandemi dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP
Pendampingan Bisnis pada 1000 UMKM Diberikan Danone dan Kampus Bisnis Umar Usman
Dukung Program Pemerataan BBM Satu Harga, PT PIL Jajaki Bisnis Pertashop
Beasiswa SBI 2021 Dibuka, Wujud Apresiasi untuk Pekerja Seni Terdampak Pandemi
Untuk Drakor dan Pandemi, Katakan, Saya Tak Ada Waktu untuk Sedih!