Sekilas tentang Waskita Karya, Kondisi Keuangan Perusahaan

photo author
- Jumat, 12 November 2021 | 11:41 WIB
Waskita Karya dan sekilas kondisi keuangannya (Dok.Twitter.com/@waskita_karya)
Waskita Karya dan sekilas kondisi keuangannya (Dok.Twitter.com/@waskita_karya)

KLIKANGGARAN – Tingkat kesehatan keuangan Waskita Karya tahun 2014 s.d. 2017 masing-masing adalah sehat/baik. Opini atas laporan keuangan perusahaan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Peningkatan signifikan nilai Aset, Liabilitas, dan Ekuitas Waskita Karya dimulai pada tahun 2015. Ketika itu Direksi menetapkan kebijakan untuk melakukan transformasi bisnis berupa ekspansi ke bisnis investasi jalan tol.

Nilai Aset Tidak Lancar yang meningkat 495% di tahun 2015 merupakan konsolidasi atas aset hak konsesi BUJT yang diakuisisi oleh Waskita Karya.

Peningkatan nilai Aset yang berbanding lurus dengan peningkatan Liabilitas di tahun 2015, 2016, dan 2017 menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dana ekspansi bisnis tersebut, Waskita Karya memanfaatkan pinjaman dari pihak perbankan maupun pinjaman non-lembaga keuangan.

Baca Juga: Avanza Veloz Tawarkan Fitur dan Teknologi Tercanggih di Kelasnya

Pada tahun 2015, nilai Ekuitas mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 karena PT Waskita Karya memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN).

Masih pada tahun 2015, PT Waskita Karya Toll Road (PT WTR) mengalami peningkatan aset lancar signifikan yaitu pada kas dan setara kas karena PT Waskita Karya meningkatkan modal disetor dan BUJT yang merupakan anak perusahaan PT WTR memperoleh pinjaman dari bank sindikasi.

Pada tahun 2016, ekuitas PT WTR hanya meningkat sebesar 20,96%, cukup rendah dibandingkan dengan peningkatan ekuitas di tahun 2015. Hal ini karena pada tahun 2015 PT WTR membutuhkan peningkatan modal disetor untuk melaksanakan akuisisi tujuh BUJT, yang seluruh dananya bersumber dari PMN Pemerintah kepada PT Waskita Karya.

Peningkatan pendapatan PT Waskita Karya mulai terlihat sejak melaksanakan ekspansi untuk mendapatkan proyek jalan tol pada tahun 2014. Tahun 2017, pendapatan meningkat signifikan yaitu sebesar Rp45.212,897 miliar dari sebelumnya Rp23.788,322 miliar di tahun 2016.

Baca Juga: Shang Chi, Performa Apik Tony Leung Yang Sayang Dilewatkan

Peningkatan pendapatan berbanding lurus dengan peningkatan beban. Namun demikian, terdapat beban yang mengalami peningkatan signifikan.

Pada tahun 2017 yaitu Beban Umum dan Administrasi yang semula sebesar Rp755,130 miliar menjadi Rp2.066,601 miliar. Beban Keuangan yang semula Rp340,008 miliar di tahun 2015 menjadi Rp982,836 miliar di tahun 2016. Kemudian Beban Pajak Final yang semula Rp324,304 miliar di tahun 2016 menjadi Rp1.434,641 miliar di tahun 2017.

Peningkatan Beban Umum dan Administrasi karena peningkatan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang. Sedangkan peningkatan Beban Keuangan karena peningkatan beban bunga atas utang bank/non-bank, beban provisi, dan beban administrasi bank terkait pinjaman, serta peningkatan Beban Pajak Final atas pendapatan jasa konstruksi jalan tol yang diperoleh.

Baca Juga: BEMP Pendidikan Sejarah UNJ: Pelatihan Keguruan dan Microteaching

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X