BEMP Pendidikan Sejarah UNJ: Pelatihan Keguruan dan Microteaching

photo author
- Jumat, 12 November 2021 | 08:39 WIB
Narasumber pada Pelatihan Keguruan dan Microteaching (Prodi_Sejarah_UNJ)
Narasumber pada Pelatihan Keguruan dan Microteaching (Prodi_Sejarah_UNJ)

KLIKANGGARAN--BEMP Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Jakarta kembali mengadakan webminar yang mendukung potensi mahasiswa dengan adanya Pelatihan Keguruan dan Microteaching, pada Minggu, 7 November 2021 lalu.

Pelatihan Keguruan dan Microteaching tersebut menyajikan 2 materi. Yang pertama mengenai Motivasi, Time Work, Problem Solving, dan materi Strategi media, sedangkan yang kedua mengenai Pengelolaan Kelas Kreatif.

Narasumber pada Pelatihan Keguruan dan Microteaching adalah alumni Pendidikan Sejarah yang berprofesi sebagai pengajar.

Baca Juga: Waspadai Gejala Stres pada Anak

Dalam materi pertama Pelatihan Keguruan dan Microteaching, Adhie Sostro Negoro, S.Pd selaku narasumber memaparkan motivasi untuk menjadi guru yang luar biasa, yaitu guru yang memberikan inspirasi bagi para peserta didiknya.

Adhie juga menjelaskan berbagai perspektif dan tantangan yang dihadapi guru sejarah, diantaranya masih banyak opini-opini yang menganggap remeh ilmu sejarah dan guru sejarah entah karena sejarah merupakan ilmu yang membicarakan tentang masa lalu sehingga saat ini ilmu sejarah dianggap tidak related dengan zaman, hingga opini bahwa sejarah itu ilmu yang tidak penting.

”Itu merupakan opini-opini yang harus dibuktikan oleh para guru sejarah di depan peserta didik mereka bahwa sejarah merupakan ilmu yang mempelajari masa lalu agar tidak mengulangi ataupun belajar dari kegagalan yang terjadi di masa lalu”, ujarnya.

Baca Juga: Membanggakan, Dua Pemain Indonesia Resmi Diperkenalkan Klub Asal Bosnia-Herzegovina, Siapa Ya?

Sebagai guru sejarah, terdapat beberapa inventaris masalah dalam menyampaikan materi, seperti terlalu monoton, terlalu mendetail, dan terlalu kronologis.

Hal-hal yang disebutkan di atas dapat menjadi hal yang baik untuk pemahaman siswa jika dilakukan sesuai porsi peserta didik. Namun jika tidak, tentu hal tersebut akan menjadi bumerang yang dapat membuat peserta didik tidak tertarik dengan pelajaran tersebut.

Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik serta strategi pengelolaan kelas kreatif.

Baca Juga: Beberapa Nama Ruas Jalan Dalam Proyek Tahun Jamak Ogan Ilir 2007-2010

Narasumber kedua Aji Tri Wikongko, S.Pd memaparkan dasar pemikiran materi tersebut dengan memperhatikan komponen dasar pembelajaran, komponen pendukung, dan strategi pembelajaran. Aji juga mengusulkan jalan keluar dari hal tersebut ialah kesepakatan kelas.

“Dengan kesepakatan kelas akan terjadi kondusif dan efektif, sehingga mampu mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid mengenai pengajar saja. Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid”, usulnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X