Ramai dibicarakan jika beberapa negara di Timur Tengah melarang peredaran Eternals karena karakter LGBTQ yang dalam film diceritakan tengah menjalani hidup bahagia bersama pasangan dan anak adopsi mereka.
Tapi setelah edar secara internasional, terungkap bahwa larangan tayang di sana dikarenakan unsur ketuhanan, nabi, dan keimanan. Di mana imbas dari larangan ini membuat Angelina Jolie yang menghidupkan karakter Thena dengan lumayan apik ini merasa kesal, hingga melontarkan kata ‘bodoh’ menanggapi larangan tersebut.
Di sisi lain, inilah kekaguman yang muncul memberikan kredit pada Zhao. Ya, tidak lain karena kemunculan Makkari. Yang meskipun jauh bertolak belakang dengan karakter aslinya di komik, kehadirannya dengan sosok difabel rungu, baik di film maupun di kehidupan nyata, menjadi poin unggul bagi Zhao.
Entah disadari atau tidak, memasang Lauren Ridloff dengan kondisinya yang difabel rungu, memang menjadi kampanye jitu mengangkat isu kesetaraan.
Baca Juga: Dituding Legalkan Seks Bebas, Nadiem: Sangat Kaget dan Mustahil Melegalkannya
Sebelum Zhao, memang sudah ada John Krasinski yang menggandeng Millicent Simmonds sebagai salah satu pilar dalam A Quiet Place.
Di mana dalam sekuelnya, karakter yang dibawakan aktris difabel rungu itu mengalami perkembangan signifikan.
Jadi memang jelas jika karakter-karakter difabel (rungu) yang dipasang memegang peran penting di kedua film tersebut merupakan sebuah upaya menyamaratakan setiap individu tanpa kecuali.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Formula E, LSAK: TGUPP Harus Lakukan Pencegahan, Bukan Terkesan Pembelaan
Hal yang berbanding terbalik dengan Indonesia. Di mana kondisi serupa justru dimanfaatkan sebagai objek lelucon di televisi. Contohnya difabel rungu, maupun disleksia (gagap)
Maka tidak heran jika Eternals tetap unggul dan meraih hati para penonton.***
Artikel ini ditulis oleh Ewin Suherman.
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kekpada teman-teman Anda, terima kasih.