KLIKANGGARAN-- Pendekatan ekspresif dalam sastra menekankan pada bagaimana karya sastra merupakan cerminan dari kehidupan pribadi pengarangnya.
Melalui pendekatan ini, kita dapat memahami karya sastra dengan menggali pengalaman, emosi, dan pandangan hidup penulis yang tercermin dalam karyanya.
Novel "Santri Pilihan Bunda" karya Salsyabila Falensia Agustia adalah contoh menarik bagaimana seorang penulis muda, dengan nama pena Acha, mengungkapkan pemikiran dan perasaannya melalui karakter dan cerita yang ia ciptakan.
Salsyabila, dengan username @secretwriter di Wattpad, berhasil menyulap cerita cinta berbalut nuansa Islami menjadi novel best seller.
Melalui karakter Aliza Shaqueena Iqala dan Kinaan Ozama El Fatih, Acha mengisahkan perjuangan cinta yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan dan pesan moral.
Kisah perjodohan yang pada awalnya tidak diinginkan oleh Aliza menjadi titik awal dari perjalanan emosional yang sarat makna.
Dalam perjalanan ini, kita bisa melihat refleksi dari pemikiran dan pengalaman Acha mengenai pernikahan, cinta, dan tanggung jawab.
Karakter Aliza yang cuek namun penuh kejutan, serta Kinaan yang dingin namun penuh kasih sayang, menggambarkan kualitas dalam diri manusia yang mungkin juga dirasakan oleh sang penulis. Keberadaan tokoh antagonis seperti Zero menambah kedalaman cerita dengan menampilkan konflik yang memicu emosi pembaca.
Tokoh Zero, yang kerap berlaku kejam terhadap Aliza, memperlihatkan sisi gelap dari kehidupan yang mungkin pernah dihadapi atau dipahami oleh Acha.
Dengan demikian, melalui novel ini, Acha tidak hanya menceritakan kisah fiksi, tetapi juga mencurahkan berbagai emosi dan pandangannya tentang kehidupan.
Selain itu, gaya bahasa yang digunakan oleh Acha dalam "Santri Pilihan Bunda" sangat dekat dengan keseharian pembaca remaja.
Pemilihan bahasa yang gaul dan mudah dipahami membuat pembaca merasa lebih terhubung dengan cerita dan karakternya.
Hal ini menunjukkan bagaimana Acha, sebagai seorang penulis muda, mampu menangkap dan menyuarakan bahasa serta emosi generasi sebayanya.
Dengan cara ini, ia berhasil menciptakan hubungan intim antara dirinya, karyanya, dan pembacanya.
Artikel Terkait
Memahami Kesenian Minangkabau: Eksplorasi Antropologi Sastra dalam Cerpen "Berlibur ke Rumah Gadang"
Membongkar Warisan Budaya dalam Novel 'Gadis Kretek' Karya Ratih Kumala: Sebuah Studi Antropologi Sastra
Pendekatan Semiotika dalam Novel "Hujan" Karya Tere Liye: Pembersihan Emosional dan Spritual
Mengungkap Makna Tersembunyi dalam Novel “Ramal yang Dulu Kita Bawa Pergi” Karya Suci Berliana dengan Teori Semiotika Sastra
Analisis Hubungan Penanda dan Petanda dengan Teori Ferdinand de Saussure dalam Cerpen 'Robohnya Surau Kami Karya' Karya A.A. Navis
Tanda dan Makna dalam 'Laskar Pelangi' Karangan Andrea Hinata: Tanda Indeks pada Tokoh
Memahami Ekspresi Emosional dalam Novel "Perahu Kertas" Karya Dee Lestari: Pendekatan Ekspresif dan Pendapat Para Ahlinya