Lebih Dekat dengan Budaya Jawa ketika Membaca 'Novel KKN di Desa Penari'

photo author
- Selasa, 9 Juli 2024 | 13:30 WIB
KKN di Desa Penari (Bondowoso Network)
KKN di Desa Penari (Bondowoso Network)


KLIKANGGARAN -- Akun X (dulu Twitter) dengan nama Simpleman berhasil menarik ribuan pembaca melalui cerita horornya, KKN di Desa Penari.

Kisah KKN di Desa Penari diduga cerita tersebut diangkat dari kisah nyata.

Setelah mendapat jutaan re-tweet di akunnya, cerita tersebut dilirik oleh salah satu penerbit kemudian diterbitkan ke dalam bentuk novel.

Kental dengan unsur budaya membuat novel ini dapat dikaji dengan pendekatan antropologi yang mempelajari keragaman manusia secara holistic.

Keholistikan itu meliputi aspek sosial budaya, biologis, kebahasaan dan lingkungannya dalam dimensi waktu lampau, saat ini, dan di masa yang akan dating.

Novel KKN di Desa Penari mengenalkan kita kepada budaya adat Jawa.

Dalam novel KKN di Desa Penari, sering kali mahasiswa mendengar lagu-lagu Jawa yang dinyanyikan sinden.

Lagu yang dinyanyikan sinden ini menjadi awal ketakutan mereka.

Sinden merupakan sebutan bagi perempuan yang bernyanyi diiringi oleh gamelan.

Dari membaca novel KKN di Desa Penari, kita bisa melihat salah satu budaya yang ada di Jawa, misalnya hadirnya gamelan.

Gamelan sendiri merupakan alat musik khas jawa yang biasa digunakan untuk mengiringi sinden.

Kemunculan gamelan pada novel KKN di desa penari ini ada pada saat Widya yang tersesat mengikuti kedua temannya dan menemukan seperangkat gamelan yang ada di tengah hutan.

Selain itu ada juga tarian adat jawa yang dilakukan oleh Badarawuhi selaku penari yang ada di desa tersebut.

Pakaian yang dikenakan Badarawuhi juga merupakan pakaian yang dikhususkan untuk penari-penari Jawa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X