Pertama, Tuhan yang sebenarnya. Ia menciptakan Alam Semesta, yang kita tak pernah bisa memahaminya. Kedua, Tuhan yang kita kenal dalam sejarah. Kitalah yang menciptakan konsep Tuhan. Itu juga fiksi!
Apa daya. Masyarakat memang perlu mencapai sesuatu, perlu makna. Mereka membutuhkan fiksi. Marco Polo tumbuh dalam situasi itu.
Juli 2019, Denny JA