Klikanggaran.com (09-07-2019) - Salahkah tokoh legendaris Marco Polo? Salahkah jika catatan perjalanannya di abad ke 13 yang mengugah dunia ternyata hanyalah fiksi?
Renungan ini yang saya bawa ketika tiba di Venesia. Banyak yang menyebutkan Marco Polo lahir dan dimakamkan di kota ini.
Tak ada mobil, sepeda motor, bahkan sepeda di sini. Hanya ada kanal- kanal air dan 400 jembatan penghubung daratan. Gondola, perahu kecil, hingga taxi air, yang menjadi transportasi. Begitu banyak bangunan kuno yang terendam air sejak dulu.
Keindahan kota ini tiada tara. Tak salah jika begitu banyak karya sudah ditulis yang mengkaitkannya dengan Venice. Shakepeare menulis The Merchant of Venice (1596-1599). Juga karya Thomas Man: Death in Venice (1912).
Melewati kanal-kanal kecil dengan perahu motor, saya pun sampai di Gereja San Lorenzo. Ujar pemandu tour, turun temurun penduduk setempat meyakini, Marco Polo dimakamkan di gereja sini. Itu kejadian 800 tahun lalu, gereja beberapa kali direnovasi, kuburan Marco Polo tak lagi terlihat.
“Namun, kisah Marco Polo di sini sudah menjadi legenda,” ujarnya.
Dari perahu motor saya menatap ke seluruhan gereja. Ingin saya rasakan, jika bisa aura dan getaran seorang pejalan yang menjadi legenda.