Mengenali Penyakit-Penyakit Batin

photo author
- Sabtu, 6 November 2021 | 13:45 WIB
Tentang penyakit batin (Dok.klikanggaran.com/Sekar)
Tentang penyakit batin (Dok.klikanggaran.com/Sekar)

Ada pula Qorun, simbol kikir, pelit, dan bakhil, harus berakhir tenggelam oleh hartanya berupa tumpukan tinggi uang yang diperoleh dari kerjanya.

Baca Juga: Mertua Vanessa Angel Tak Segan-Segan Akan Bawa Joddy, sang Sopir, ke jalur Hukum sebab Ada Kelalaian

Selanjutnya seorang pendusta (pembohong), yaitu Musailamah. Ia adalah nabi palsu yang mendapat julukan Musailamah Al-Kadhab. Hidupnya berakhir karena dibunuh dalam peperangan dengan pasukan muslimin.

Kemudian, ada beberapa orang sebagai simbol khianat terhadap Islam. Syaidina Abu Bakar, Syaidina Umar bin Khatab, Syaidina Utsman bin Affan, Syaidina Ali bin Abi Thalib, Syaidina Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Thalib (keduanya cucu Rasulullah Saw), semuanya mati dibunuh pengkhianat Islam. Para pengkhianat ini memang akhirnya dapat ditumpas oleh pasukan Islam.

Selain itu, masih banyak contoh orang-orang berpenyakit batin di zamannya.

Lantas, bagaimana dengan masa sekarang? Apakah masih ada orang yang hidup dengan penyakit batin? Jawabnya, sangat banyak. Ragamnya lengkap seperti disebut di muka.

Baca Juga: Indonesia Lawan Thailand di Semi Final Ganda Campuran Hylo Badminton Open 2021.

Apa yang harus dilakukan agar kita sebagai manusia terhindar dari penyakit batin? Tentunya harus diawali dengan pertobatan yang tulus dan konsisten. Dilanjutkan dengan meneguhkan diri hanya kepada kebaikan-kebaikan. Ini bukan semata-mata menghindari catatan buruk di akhir hidup, tetapi juga demi tercipta ketenangan, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita.

Mempertebal kadar keimanan juga termasuk dalam langkah-langkah menghindari penyakit batin. Beriman kepada Allah Swt, kepada para malaikat, kepada kitab, kepada para Rasul Allah, kepada hari akhir, serta kepada takdir (qada dan kadar).

Tak boleh lupa juga melaksanakan rukun Islam. Melaksanakan ikrar ucapan dua kalimat syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji (jika diberi kemampuan lahir dan batin), yang semuanya dilakukan dengan keikhlasan, rida, dan istikamah.

Baca Juga: Mengenali dan Mengilmukan Sifat-Sifat Rasulullah Saw

Oleh sebab itu, jika mengaku sebagai muslimin dan muslimah yang kaffah, mari bersama-sama untuk selalu melaksanakan perintah-Nya dengan taat, tawadu, juga berupaya sekuat mungkin menjauhi segala larangan-Nya.

Akhirul kalam, lisan, dan perbuatan, semoga Allah Swt menjaga, memelihara, dan melindungi kita semua sebagai hamba-hamba terbaik. Juga, sebagai umat Rasulullah Muhammad Saw yang bernilai tinggi, yang diberi tugas mengemban simbol khalifah di muka bumi.

Malang, November 2021, Setia Darma, pensiunan pabrik gula, senang membaca dan menulis.*

Mungkin artikel ini merik untuk teman Anda, mohon dibantu share pada teman Anda, terima kasih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X