KLIKANGGARAN -- Bahasa baku merupakan standar penggunaan bahasa yang telah ditetapkan. Ia memiliki peran penting dalam menjaga kesatuan bangsa dan mempermudah komunikasi antar generasi.
Meskipun bahasa gaul memiliki daya tarik tersendiri, bahasa baku tetap diperlukan dalam konteks formal seperti pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial yang lebih luas.
Era digital telah melahirkan beragam bahasa baru, salah satunya adalah bahasa gaul yang populer di kalangan milenial dan Gen Z.
Kemudahan akses informasi dan komunikasi melalui internet membuat bahasa terus berevolusi. Namun, di tengah maraknya bahasa gaul, pertanyaannya adalah: apakah generasi muda masih perlu belajar bahasa baku?
Generasi milenial dan Gen Z sering kali dianggap kurang memperhatikan penggunaan bahasa baku. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa gaul yang semakin meluas dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam komunikasi tertulis.
Padahal, penguasaan bahasa baku dapat membuka peluang yang lebih luas, baik dalam pendidikan maupun karier.
Belajar bahasa baku bukan berarti membatasi kreativitas dalam berbahasa. Justru sebaliknya, dengan menguasai bahasa baku, kita dapat mengkomunikasikan ide-ide secara lebih efektif dan meyakinkan. Bahasa baku memberikan kerangka yang jelas dalam berbahasa, sehingga kita dapat memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan.
Argumen yang sering muncul adalah bahwa bahasa baku dianggap kuno dan tidak relevan dengan zaman sekarang. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Bahasa baku adalah fondasi dari bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan menguasai bahasa baku, kita dapat dengan mudah beradaptasi dengan berbagai jenis teks dan situasi komunikasi.
Penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dapat menyebabkan miskomunikasi dan kesalahpahaman. Bahasa baku, dengan aturan gramatika yang jelas, dapat meminimalisir terjadinya hal tersebut. Selain itu, penggunaan bahasa baku juga dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan diri seseorang.
Penting bagi lembaga pendidikan untuk lebih memperhatikan pengajaran bahasa baku. Kurikulum bahasa Indonesia perlu diperkaya dengan materi yang menarik dan relevan dengan kehidupan generasi muda.
Dengan begitu, guru juga perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa lebih termotivasi untuk belajar bahasa baku.
Peran orang tua juga sangat penting dalam menanamkan kesadaran akan pentingnya bahasa baku pada anak. Orang tua dapat menjadi contoh yang baik dengan menggunakan bahasa baku dalam berkomunikasi sehari-hari dilingkungan keluarga. Orang tua juga harus bisa mengajak dan mengajarkan anak-anak mereka untuk membaca buku yang menggunakan bahasa baku yang baik dan benar.
Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan penggunaan bahasa baku. Para influencer dan kreator konten dapat menjadi duta bahasa baku dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam konten mereka.