KLIKANGGARAN -- Banyak dari kaum milenial dan kaum alpha pro ataupun kontra terhadap penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan bermasyarakat. Penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai berubah dan digantikan oleh bahasa gaul.
terdapat pertentangan dalam penggunaan bahasa gaul tersebut, menurut kalangan kaum milenial bahasa gaul tidak baik digunakan terhadap orang yang lebih tua karena bersifat tidak memiliki norma kesopan dan tidak menghargai orang yang yang lebih tua.
Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusia. Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit pengguna bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa gaul juga dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termasuk di dalamnya.
Bahasa gaul dapat menyebabkan masyarakat lupa dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan) dan enggan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa gaul juga dapat mempersulit komunikasi dalam acara formal yang mengharuskan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Akan tetapi bagi kaum Alpha menggunakan bahasa gaul membuat berkomunikasi lebih santai dan tidak kaku, bahasa gaul juga dianggap mempersingkat maksud dan tujuan tidak membuang-buang kata.
Bahasa gaul dapat menjadi bagian dari identitas dan ekspresi diri generasi muda. Bahasa gaul juga dapat membantu remaja merasa lebih percaya diri dan modern. Selain itu, bahasa gaul dapat membantu remaja menjadi lebih kreatif dan mudah diingat.
Sedangkan bagi gen Z lebih memilih menghiraukan perdebatan tersebut, gen Z lebih beradaptasi dalam penggunaan bahasa gaul ataupun bahasa baku. gen Z juga lebih selektif dalam pemilihan kata-kata mana yang layak digunakan.
Bahasa gaul dapat digunakan di berbagai lingkungan sosial dan media seperti TV, radio, majalah dan dunia perfilman. Bahasa gaul juga sering digunakan dalam pengumuman yang ditujukan untuk kalangan remaja.
Contoh bahasa gaul yang sering digunakan, antara lain: Mager, Baper, Julid, Pansos, Bucin, Mantul, Japri, Modus, dan masih banyak lagi. Bahasa gaul dapat bermanfaat jika digunakan seperlunya dan pada situasi dan kondisi yang tepat. Namun, penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan menghilangkan keberadaan bahasa Indonesia.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja,Penggunaan bahasa gaul harus dilakukan pada media dan komunikan yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam situasi dan kondisi yang tepat. Remaja perlu bijak dalam berbahasa, dan mampu memfilter mana bahasa yang layak digunakan demi melestarikan bahasa Indonesia.
opini yang ditulis oleh : Wahyudi Alfathony (Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Pamulang)
Artikel Terkait
Bahasa Indonesia Laksana Gatot Kaca
Bahasa Gaul dan Tantangan Terhadap Identitas Bahasa Indonesia
Problem dan Tantangan Kepala Daerah Terpilih di Sulawesi Selatan
Menggali Hakikat ‘Ariyah: Sebuah Akad yang Sering Terlupakan
Apa Penyebab Pesawat Jeju Air Jatuh saat Mendarat di Muan, Korea Selatan
Desa Lampuawa Kecamatan Sukamaju Kini Miliki Sanggar Tani Megah
Fico Fachriza Dihujat Warganet karena Minta Dibayar untuk Wawancara, Ini Kronologinya
Diduga Sentil Vonis Ringan Harvey Moeis, Presiden Prabowo Subianto: Vonis 50 Tahun!
Gelar Rakor LTT, Dinas Pertanian Luwu Utara Sepakati Target Tanam 2025 Seluas 47.224 Hektare
Bahasa Gaul: Gaya Berbicara atau Tantangan Berbahasa?