Pemahaman Tanda Baca dan Ejaan dalam Penulisan Karya Ilmiah

photo author
- Selasa, 31 Desember 2024 | 20:43 WIB
Ilustrasi (Freepik)
Ilustrasi (Freepik)

KLIKANGGARAN -- Tanda baca dan ejaan bukan hanya alat untuk intonasi dalam membaca, tetapi juga sebagai karya ilmiah yang bisa memudahkan membaca dan memahami dalam setiap kalimat. Dengan pemahaman tanda baca kita bisa mempunyai kemampuan untuk mengerti arti simbol-simbol yang digunakan dalam sistem ejaan untuk memudahkan pembaca memahami tulisan.

Adapun untuk pemahaman tanda ejaan adalah pemahaman mengenai kaidah-kaidah penulisan huruf, kata, dan tanda baca yang benar dan kaidah yang harus dipatuhi agar tulisan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Ejaan bahasa Indonesia yang berlaku saat ini adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V.

Penulisan karya ilmiah yang baik tidak hanya mengutamakan kualitas gagasan dan argumen, tetapi juga kelengkapan teknis yang mendukung pemahaman pembaca. Salah satu aspek teknis yang seringkali dianggap sepele namun memiliki peran besar dalam kualitas tulisan adalah pemahaman terhadap tanda baca dan ejaan. Penggunaan tanda baca dan ejaan yang tepat dalam karya ilmiah adalah bagian tak terpisahkan dari cara kita menyampaikan informasi dengan jelas dan sistematis.

Karya ilmiah juga pasti ada tanda baca dan ejaan yang menyebabkan kesalahpahaman pembaca dan penulis, salah satu contohnya tidak fokus ke masalah dengan adanya pendahuluan yang menjelaskan paparan yang terlalu luas, sehingga tidak fokus langsung menjelaskan tema penelitian.

Pentingnya memahami ejaan dan tanda baca dalam karya ilmiah bertujuan untuk penulis dapat tersampaikan dengan jelas, bahasa yang digunakan sama bagi para pembaca sehingga mudah memahami isi artikel, penyusunan artikel ilmiah tertata dengan sistematis dan runtut, citra penulis dapat meningkat. Adapun jenis karya ilmiah yang banyak diterbitkan adalah makalah, artikel, skripsi, kertas kerja, paper, tesis, disertasi

Salah satu contoh karya ilmiah orang indonesia yang diakui dunia adalah Prof. Dr. Ir. Sedyatmo merupakan seorang ilmuwan Indonesia yang menemukan sistem pondasi konstruksi cakar ayam pada tahun 1961. Ia kemudian memperkenalkan penemuannya itu secara masif setahun setelahnya, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Dengan berisi di dalam karya ilmiah tersebut salah satunya pondasi cakar ayam disusun dari plat beton dengan tulang tipis yang dipasang secara vertikal dan dijadikan satu secara monolit dengan plat beton. Karya Sedyatmo ini biasa diaplikasikan sebagai solusi pondasi di lahan yang lunak. Melansir laman Institut Teknologi PLN, pondasi cakar ayam telah mendapatkan pengakuan paten dari 11 negara di dunia, yakni Indonesia, Inggris, Jerman Barat, Jerman Timur, Belgia, Italia, Kanada, Amerika Serikat, Denmark, Prancis, dan Belanda.

Karena ini menjadikan proses belajar bahasa lebih memudahkan pembaca dan dapat memahami dalam suatu kalimat karena adanya tanda baca dan ejaan, terutama bagi generasi muda yang akrab dengan pembahasan penulisan karya ilmiah. Menghubungkan Generasi Muda dengan Bahasa Indonesia. Generasi muda sering menganggap bahasa Indonesia terlalu formal atau kaku. Namun, dengan adanya tanda baca dan ejaan, mereka dapat lebih mudah memahami dalam intonasi bacaan suatu karya ilmiah.

Pemahaman ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah karena membantu menyampaikan informasi secara jelas, sistematis, dan mudah dipahami. Penggunaan tanda baca dan ejaan yang tepat tidak hanya meningkatkan kualitas tulisan, tetapi juga mencerminkan profesionalisme penulis, mengurangi kesalahpahaman, dan memperkuat komunikasi ilmiah, terutama bagi generasi muda yang ingin memahami dan menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.


Penulis: Imron (Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Pamulang)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X