Parade aksi yang juga menjadi rangkaian kegiatan penutupan menampilkan berbagai karya aksi para PAKSI dan API, baik dalam bentuk seni seperti membacakan puisi, persembahan lagu, drama, storytelling, pemutaran video, hingga menggunakan pakaian daerah. Menurut peserta, mereka sepakat bahwa hal ini menunjukkan keberagaman namun semua memiliki visi yang sama dalam memberantas korupsi.
Baca Juga: Perjuangkan Jalan Urat Nadi, Warga Ucapkan Terima Kasih kepada Dewan PALI, M Budi Khoiru
Tidak hanya parade aksi, rangkaian penutup TAPAKSIAPI 2021 juga mendiskusikan rencana kegiatan yang dapat memberdayakan PAKSI maupun API dalam kegiatan kolaborasi antikorupsi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, satuan pendidikan, komunitas dan juga pemerintah pusat/daerah di waktu mendatang. Seperti salah satunya yang disampaikan oleh perwakilan forum PAKSI dan API yaitu master Suharsi dari Komunitas Penyuluh Antikorupsi (Kompak) Jawa Tengah.
Bagi KPK, keberadaan PAKSI dan API merupakan salah satu wujud implementasi visi KPK, yaitu Bersama masyarakat menurunkan tingkat korupsi untuk mewujudkan Indonesia maju. PAKSI dan API memiliki kontribusi dan peran strategis dalam pemberantasan korupsi dengan membangun budaya antikorupsi mulai dari lingkungan terdekatnya termasuk instansi dimana mereka berkerja.***
Artikel Terkait
Antisipasi Celah Korupsi Pembayaran Pajak PPJ Oleh Pemda, KPK Luncurkan Modul Baru, Simak Ulasannya!
Rakornas PAK 2011, KPK Minta Penguatan Pendidikan Antikorupsi
Berikut Nama Para Anggota DPRD Muara Enim Yang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh KPK
Pesan KPK Kepada Anggota Dewan di Indonesia, Usai Penetapan 25 Anggota DPRD Muara Enim sebagai Tersangka
Pola Kebut Akhir Tahun , CBA Dorong KPK Berikan Perhatian Khusus ke Pemrov Sumsel Soal Proyek Infrastruktur
Tak Kuasa, Sejumlah Keluarga Anggota DPRD Muara Enim Yang Ditahan KPK Histeris
KPK Sasar Penggesahan APBD Muara Enim 2019, Menelisik Nasib Anggota Dewan Lainnya?
Jika Formula E Gagal Digelar, Ferdinand Hutahaean Minta KPK Tangkap Anies Baswedan