(KLIKANGGARAN) — Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, mengangkat isu sensitif terkait kekayaan para pejabat negara.
Pigai menegaskan bahwa seluruh menteri dalam kabinet menerima besaran gaji yang setara, sehingga ia merasa janggal ketika ada pejabat yang memiliki simpanan belasan bahkan puluhan miliar rupiah, terutama jika akumulasi kekayaan itu justru meningkat setelah menjabat.
Pernyataan itu disampaikan Pigai dalam program Akbar Faizal Uncensored yang tayang pada Jumat, 14 November 2025.
Dalam percakapan tersebut, ia menyoroti bahwa standar gaji menteri sudah diatur secara seragam, tanpa membedakan seberapa besar anggaran kementerian yang dipimpin.
Baca Juga: Bupati Andi Rahim Minta Disdikbud Kawal Usulan Program Revitalisasi dan Digitalisasi Sekolah TA 2026
"Jadi kalau hari ini ada menteri yang simpanannya lebih dari sekian belasan milyar puluhan milyar, harus diragukan," ucap Pigai.
Tidak Ada Perbedaan Gaji Meski Anggaran Kementerian Berbeda
Pigai menjelaskan bahwa meski Kementerian HAM memiliki anggaran besar, hal itu sama sekali tidak memengaruhi jumlah gajinya. Menurutnya, tidak ada menteri yang digaji lebih tinggi hanya karena kementeriannya mengelola sumber daya yang besar.
"Saya menteri di kementerian HAM, kebetulan anggarannya lebih banyak," kata Pigai.
Ia kembali menegaskan bahwa seluruh menteri menerima gaji dalam jumlah yang sama.
“Katakanlah dengan kementerian yang anggarannya kecil dengan kementerian yang mengelola sumber daya itu menteri itu gajinya sama pak,” ujarnya.
Lonjakan Kekayaan Pejabat Disebut Patut Diwaspadai
Pigai menyebut masyarakat perlu memperhatikan apabila ada pejabat yang tiba-tiba mengalami lonjakan kekayaan signifikan setelah menjabat. Menurutnya, hal semacam itu harus menjadi tanda tanya besar dan membutuhkan transparansi lebih dari pejabat yang bersangkutan.
Artikel Terkait
Beginilah Modus Dugaan Korupsi Gubernur Riau Abdul Wahid: Ada ‘Jatah Preman’, Pemotongan Anggaran, hingga Barang Bukti Rp1,6 Miliar
Gubernur Riau Terseret Kasus Korupsi, Mendagri Tito Tegaskan Siap Nonaktifkan Abdul Wahid Jika Resmi Ditahan KPK
Skandal Korupsi Bupati Ponorogo: Terungkap Suap Rp1,25 Miliar, Deal Jabatan RSUD hingga OTT 13 Pejabat Daerah
Terungkap! 3 Klaster Korupsi Bupati Ponorogo: Suap Jabatan RSUD, Fee Proyek Rp14 Miliar, hingga Gratifikasi Pejabat
ICW Nilai KPK Mulai Bangun dari Tidur, Soroti Tren Penindakan Korupsi yang Anjlok di 2024 dan Apresiasi Era Prabowo