Baca Juga: Tubagus Jody, Sopir Vanessa Angel, Tak Angkat Telepon dari Ayah Bibi yang Mencari Keberadaannya
“Ya, mungkin sambil bermaaf-maafan, Bu.”
“Baiklah, nanti saya sampaikan. Terima kasih Pak, atas waktunya. Mohon sampaikan salam saya untuk beliau-beliau.”
“Saya yang terima kasih, Bu. Mohon izin nanti boleh main lagi ke rumah dan ngobrol dengan Bapak.” Budi berdiri dan menjabat tangan Puniawati.
“Kapan saja silakan, pintu rumah kami terbuka untuk semua teman.”*
Bersambung….
Mungkin teman Anda tertarik dengan novel ini. Mohon bantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Satu
Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Dua
Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Tiga
Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Empat
Kopi Sore dan Timbunan Cinta Lima, Rumah Kaca
Kopi Sore dan Timbunan Cinta Enam
Novel Melukis Langit 1, Memeluk Prahara
Novel Melukis Langit 2, Gumpalan Awan Hitam