fiksi

Novel Melukis Langit 5, Perselingkuhan

Minggu, 7 November 2021 | 21:16 WIB
Novel Melukis Langit (Dok.klikanggaran.com/Blackrose)

Baca Juga: Novel Melukis Langit 4, Keputusan

Puniawati sudah merasa lelah setelah beberapa tempat hiburan didatanginya dan tak menemukan wajah Aji. Sebelum pulang, Puniawati berniat mengisi bensin di SPBU sudut jalan, tepat di sebelah sebuah gedung karaoke, tempat sekarang dia berada.

Tak sengaja Puniawati melihat mobil suaminya diparkir di gedung itu. Tak sengaja, sesuatu yang menyerupai kebetulan itu membawa langkah Puniawati ke depan lorong tempat dia sekarang berdiri.

Setelah lama menimbang akhirnya Puniawati berjalan limbung menuju meja kasir, membayar minuman yang tadi dipesannya, lalu berjalan keluar ruangan. Tak dihiraukannya sapaan sopan dan senyum ramah para pegawai di sana.

Jelas terlihat banyak tatapan penuh tanda tanya diarahkan padanya. Puniawati tak peduli dan terus berjalan keluar gedung. Dilemparnya puntung kretek ke tong sampah dengan kesal dan menyeberangi jalan raya yang mulai akrab dengan sepi.

Sampai di seberang jalan Puniawati kembali menatap gedung di depannya. Diambilnya ponsel sambil menggigit bibir yang bergetar, lalu dia tekan nomor suaminya dengan tangan gemetar pula.

Baca Juga: CERI: Ketimbang Sibuk Pencitraan, Dirut Pertamina Hulu Rokan Segera Bereskan Limbah B3 TTM Blok Rokan

Dia menunggu jawaban dengan mata terus mengawasi ke seberang jalan. Kakinya menendang kerikil dengan marah. Berjalan hilir mudik. Kemudian mengepalkan tangan.

Hatinya ingin tidak peduli dengan apa yang dilakukan suaminya, namun rumah tangga yang sudah terlanjur dikukuhkan membuatnya merasa bertanggung jawab untuk berusaha mempertahankannya.

Paling tidak, Puniawati merasa bertanggung jawab untuk mengingatkan agar suaminya segera berjalan kembali pada rel yang benar. Walaupun itu mungkin hanyalah salah satu alasan saja bagi Puniawati.

Baca Juga: Aje Gile! Perempuan Ini Bikin Live Streaming Bugil dan Raup Jutaan Rupiah!

Cinta juga tak lagi didapatinya sebagai alas an. Mengapa dirinya masih harus mempertahankan sesuatu yang seperti sudah tak diinginkan lagi?

Puniawati masih mendengar dering dan menunggu. Perlahan butiran bening mengalir di pipinya yang pucat.

Bersambung….

Mungkin teman Anda tertarik dengan novel ini. Mohon bantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com*

Halaman:

Tags

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB