"Mas Aji nggak salah padaku, jadi tak perlu meminta maaf padaku soal itu, tapi mohon ampunlah pada Allah." Puniawati merasakan dadanya sesak. Dia sadar perkataannya tentu akan melukai sang suami, tapi dia juga merasa harus mengatakannya.
"Sekarang menurutmu, apa yang harus aku pelajari dari dunia usaha? Kamu yang selama ini menjalankan semua. Aku lebih banyak duduk di kantorku saja. Jadi tidak banyak yang aku ketahui."
Baca Juga: Surat Lama Vanessa Angel, Isinya Menitipkan Gala
"Sebenarnya sama saja Mas, bekerja pada sebuah instansi dan usaha dengan dikelola sendiri. Bedanya, pada saat kita bekerja pada sebuah instansi, yang berhak dan berkuasa menentukan nasib kita, dalam hal ini jabatan, kedudukan, dan gaji, adalah atasan kita. Tiap saat kita dinilai oleh atasan baik untuk pertimbangan kenaikan jabatan atau gaji. Tapi, kalau bisnis atasan kita adalah Allah langsung.”
“Bener juga, ya.”
“Untuk itulah, Mas, kita harus meneguhkan hati dan iman, juga keyakinan.”
“Aku suka kalimat terakhirmu tadi. Allah adalah atasan kita langsung. Artinya, kita harus ekstra hati-hati. Nggak bisa main-main kayak orang-orang di kantor itu.”
”Iya, Mas. Kejujuran, ketulusan hati, dan percaya bahwa Allah selalu bersama kita, adalah yang utama. Hal-hal lain aku yakin Mas akan dengan mudah dapat menyesuaikan diri. Soal keuangan juga bidang Mas Aji, jadi tidak ada masalah. Lagi pula, selama ini Mas Aji juga banyak mengajariku, kan, dalam berbisnis."
"Makasih ya, Nin. Tolong selalu ingatkan aku jika aku sedang lupa, ya."
"Kita saling mengingatkan, Mas. Ayo, semangatlah."
Senyum bahagia akhirnya terukir di bibir Puniawati. Aji menatap istrinya sambil tersenyum, keceriaan segera hinggap di wajahnya. Kini lelaki itu merasa nyaman dan tahu harus mengambil sikap apa.
Puniawati balas tersenyum, sambil berharap esok suaminya tak akan lagi berubah sikap, mempertanyakan apa yang sudah berulang kali dia tanyakan.
*
Baca Juga: Menteri Pertanian Didampingi Gubernur Jambi, Melepas Ekspor Pinang Jambi ke Pakistan
Aji adalah laki-laki biasa seperti pada umumnya. Wajahnya tidak terlalu tampan, juga tidak terlalu buruk. Dia mempunyai sifat yang unik. Kadang ceria, super ramah, sabar, dan penuh pengertian, tapi di saat lain dia bisa menjadi laki-laki sangat pendiam, egois, tidak sabaran, bahkan pemarah. Kadang dia bisa menjadi orang yang sangat pendendam sekaligus juga rendah diri, namun di lain waktu dia akan menjadi manusia paling sombong.