Setengah mati aku bangkit dari sofa, duduk tegak, dan menatap Ferdi. Kuberanikan diri untuk meminta Ferdi mengantarku ke rumah Ibu. Aku tidak sanggup jika harus menyetir motor sendirian dalam kondisi seperti ini.
Ferdi menyanggupi. Kami pun pergi.
Aku pergi. Meninggalkan rumah impianku dan Yuna. Meninggalkan segala kenangan, segala cinta yang pernah ada di antara kami. Meninggalkan istana yang kami bangun dengan kebahagiaan dan jerih payah yang tak mudah. Mungkin, suatu saat, aku akan kembali … jika semesta sudah berpihak padaku nanti.