KLIKANGGARAN--Trending topiknya kata ‘Salafiyah’ di Twitter tidak luput dari nama Herry Wirawan yang kini sedang ramai menjadi perbincangan publik setelah kasus asusilanya terungkap.
Herry Wirawan yang sebelumnya diisukan menganut aliran Syiah, kini ramai dirinya dianggap beraliran Salafiyah.
Di Twitter ada beberapa akun yang mengunggah sebuah foto yang menggambarkan Herry Wirawan mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh Salafiyah.
Hal tersebut kemudian menggiring opini bahwa Herry Wirawan, guru ngaji cabul yang tega menghamili belasan santriwatinya sampai beberapa kali melahirkan ini beraliran salafiyah.
Baca Juga: Anda Alami Macet Menulis? Mungkin Bisa Coba Cara Sederhana Ini
Berikut sekilas tentang Salafiyah yang dirangkum Klikanggaran dari berbagai sumber.
Kata salafiyah diambil dari kata ‘Salaf’ adalah kependekan dari ‘Salaf al-Ṣhāliḥ’ yang berarti ‘pendahulu yang sholih’. Dalam terminologi Islam secara umum, digunakan untuk menunjuk kepada tiga generasi terbaik umat muslim yaitu sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in. Ketiga generasi inilah dianggap sebagai contoh terbaik dalam menjalankan syariat Islam.
Kata salafi sering dihubungkan dengan Wahhabisme (untuk sebagian pengikutnya nama Wahabi ini dianggap menghina, mereka lebih memilih istilah Salafisme), sehingga dua istilah ini sering dipandang sebagai sinonim. Biasanya, penganutnya dari gerakan salafy menjelaskan dirinya sebagai "Muwahidin," "Ahl Hadits," atau "Ahl at-Tauhid."
Salafy melihat tiga generasi pertama dari umat Islam, yaitu Rasulullah dan para sahabatnya, dan dua generasi berikut setelah mereka, tabi'in dan tabi 'ut-tabi'in, sebagai contoh bagaimana Islam harus dilakukan.
Baca Juga: Inovasi Kejar Stunting Juara I KIPP Tingkat Kabupaten Luwu Utara
Prinsip ini berasal dari aliran Sunni, hadits (petunjuk) yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad: “Sebaik-baik manusia adalah pada zamanku (sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (tabi’in), kemudian yang setelahnya lagi (atba’it tabi’in), kemudian akan datang suatu kaum yang persaksiannya mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.”
Salafy mengikuti Imam empat mazhab yang semua adalah sama dalam hal aqidah. Namun dalam hal furu' (cabang) mereka mengikuti yang paling kuat dalilnya yang datang dari Nabi Muhammad.
Pokok ajaran dari ideologi dasar salafi adalah bahwa Islam telah sempurna dan selesai pada waktu masa Rasulullah dan para sahabatnya, oleh karena itu tidak diperbolehkan adanya inovasi atau tambahan serta pengurangan dalam syariat Islam karena pengaruh adat dan budaya.
Baca Juga: Gubernur Jambi Al Haris Nyatakan Provinsi Jambi Sukses Selenggarakan PWN Tahun 2021
Paham ideologi Salafi berusaha untuk menghidupkan kembali praktik Islam yang sesuai dengan agama Muhammad pertama kali berdakwah.
Salafisme juga telah digambarkan sebagai sebuah versi sederhana dan pengetahuan Islam. Penganutnya mengikuti beberapa perintah dan praktik yang hanya sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad.
Para Salafy sangat berhati-hati dalam agama, apalagi dalam urusan aqidah. Salafy sangat berpatokan kepada salaf as-shalih. Mereka juga memperhatikan masalah berpakaian yang itu juga merupakan bagian dari agama, seperti memelihara jenggot, memakai gamis bagi laki-laki atau memakai celana menggantung (tidak melebihi mata kaki), dan juga memakai cadar bagi beberapa wanita salafy.
Artikel Terkait
Cerita Mistis Bali: Roh Penjaga itu, Minta Sate Kambing
Saran Nyai Sampur, Gunakan Bahasa Indonesia Saat Anda di Bali, Mengapa?
Kupat Blengong, Kuliner Khas Tegal yang Memiliki Kelezatan Luar Biasa Mantapnya, Lho
Wisata Budaya Surakarta: Pura Mandira Seta, Ganti Rupa??
Bonsai: Tanaman Hias Mini Berasal dari China, tetapi Jepang yang Mempopulerkannya
Tagar Siskae Bukan Muslim Trending di Twitter, Kenapa?
Menjemput Ajal Bersama Nyai Sampur
Cerita Mistis di Alam Sini, Mengenal Tanda-Tanda Rumah Angker
Pamer! Siapakah Sosok WNI Pertama yang Mempunyai Ferrari Roma dengan Kisaran Harga Rp10 M?