Menyusul Pernyataan Keras Ahok, CBA: Segera Gelar Penyelidikan Mega Proyek RDMP Balikpapan

photo author
- Minggu, 10 Oktober 2021 | 07:30 WIB
CBA mendorong aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan atas pelaksanaan mega proyek RDMP Pertamina Balikpapan (Dok.CBA/Jajang)
CBA mendorong aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan atas pelaksanaan mega proyek RDMP Pertamina Balikpapan (Dok.CBA/Jajang)

Ketika hal itu ditanyakan ke Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya, Sabtu malam menjelang berita mau ditayangkan Ifki baru menjawab. "Lagi disiapkan jawabannya," ungkap Ifki.

Rawan Jadi Bancakan Oligarki

Baca Juga: Komedian Cak Lontong Punya Sepeda 40, Buat Apa Coba? Mikir...

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menilai sengkarut mega proyek RDMP Balikpapan bisa menjadi kasus yang besar.

"Kalau semua data dari temuan BPKP yang muncul saat ini benar, maka sungguh ini kasus yang besar," ungkap Salamuddin Daeng kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).

Ia mengatakan, peningkatan nilai kontrak yang tidak wajar dan pembengkakan nilai kontrak akan membebani Pertamina, mengingat proyek-proyek Pertamina sekarang pasti dibiayai dengan utang.

"Proyek ini tampaknya rawan menjadi bancakan dan konflik antar oligarki, dan punya nuansa politik yang kental," ulasnya.

"Pertumbuhan ekonomi rendah akan punya dampak penjualan Migas dan petrochemical akan rendah dalam beberapa tahun mendatang," ulasnya.

Baca Juga: Kabar Gembira, Jemaah Umrah Indonesia Bisa Melaksanakan Umrah Kembali ke Tanah Suci. Alhamdulillah.

Dari sisi geopolitik, lanjut Salamuddin Daeng, proyek itu tidak sejalan dengan agenda climate change. "Yang diperlukan sekarang adalah usaha ke transisi energi dari migas secara bertahap," tegasnya.

Sehingga, lanjut Salamuddin Daeng, penegak hukum harus mengusut tuntas temuan-temuan BPKP pada mega proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

"Karena berpotensi merugikan negara dalam jumlah besar. Belakangan ini makin banyak masalah dalam Pertamina diakibatkan manajemen yang makin buruk," ujarnya.

Mandat Presiden

Sejalan dengan mandat Presiden Joko Widodo terkait percepatan pembangunan kilang untuk menyokong kemandirian energi, melalui RDMP Balikpapan Pertamina menargetkan penambahan kapasitas produksi sebanyak 38 persen dari 260.000 barrel per hari menjadi 360.000 barrel per hari.

Baca Juga: Kabar Gembira, PKL dan Warung Kecil Kini Mendapatkan Bantuan Tunai Rp1,2 juta Lewat program BPKLW

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya sebagaimana dilansir liputan6.com pada 5 Oktober 2021 mengungkapkan sejak adanya restrukturisasi di tubuh Pertamina, PT KPI yang menjadi induk usaha kilang petrokimia Pertamina kini menjadi pengelola proyek RDMP Balikpapan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X