Ketika hal itu ditanyakan ke Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya, Sabtu malam menjelang berita mau ditayangkan Ifki baru menjawab. "Lagi disiapkan jawabannya," ungkap Ifki.
Rawan Jadi Bancakan Oligarki
Baca Juga: Komedian Cak Lontong Punya Sepeda 40, Buat Apa Coba? Mikir...
Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menilai sengkarut mega proyek RDMP Balikpapan bisa menjadi kasus yang besar.
"Kalau semua data dari temuan BPKP yang muncul saat ini benar, maka sungguh ini kasus yang besar," ungkap Salamuddin Daeng kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Ia mengatakan, peningkatan nilai kontrak yang tidak wajar dan pembengkakan nilai kontrak akan membebani Pertamina, mengingat proyek-proyek Pertamina sekarang pasti dibiayai dengan utang.
"Proyek ini tampaknya rawan menjadi bancakan dan konflik antar oligarki, dan punya nuansa politik yang kental," ulasnya.
"Pertumbuhan ekonomi rendah akan punya dampak penjualan Migas dan petrochemical akan rendah dalam beberapa tahun mendatang," ulasnya.
Baca Juga: Kabar Gembira, Jemaah Umrah Indonesia Bisa Melaksanakan Umrah Kembali ke Tanah Suci. Alhamdulillah.
Dari sisi geopolitik, lanjut Salamuddin Daeng, proyek itu tidak sejalan dengan agenda climate change. "Yang diperlukan sekarang adalah usaha ke transisi energi dari migas secara bertahap," tegasnya.
Sehingga, lanjut Salamuddin Daeng, penegak hukum harus mengusut tuntas temuan-temuan BPKP pada mega proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
"Karena berpotensi merugikan negara dalam jumlah besar. Belakangan ini makin banyak masalah dalam Pertamina diakibatkan manajemen yang makin buruk," ujarnya.
Mandat Presiden
Sejalan dengan mandat Presiden Joko Widodo terkait percepatan pembangunan kilang untuk menyokong kemandirian energi, melalui RDMP Balikpapan Pertamina menargetkan penambahan kapasitas produksi sebanyak 38 persen dari 260.000 barrel per hari menjadi 360.000 barrel per hari.
Baca Juga: Kabar Gembira, PKL dan Warung Kecil Kini Mendapatkan Bantuan Tunai Rp1,2 juta Lewat program BPKLW
Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya sebagaimana dilansir liputan6.com pada 5 Oktober 2021 mengungkapkan sejak adanya restrukturisasi di tubuh Pertamina, PT KPI yang menjadi induk usaha kilang petrokimia Pertamina kini menjadi pengelola proyek RDMP Balikpapan.
Artikel Terkait
Pekerjaan EPC Tangki di Pertamina Balikpapan Terlambat, Ada Potensi Hilangnya Nilai Keekonomian Rp15,5 Miliar
Sayang Sekali, Ada Pemborosan Anggaran di Pertamina Balikpapan, Nilainya? Rp6,7 Miliar Lebih
Ada Denda Rp1 Miliar di Pertamina RU V Balikpapan, Udah Ditagih Belum, Ya?
Pertamina Patra Niaga Gelar Simulasi Operasi Keadaan Darurat Level 1
Peringatan Keras Ahok Terhadap Kontraktor Kilang RDMP Balikpapan, CERI: Penegak Hukum Seyogyanya Ambil Sikap
Ahok Bersikap Tegas, Netizen: Enak Mana Pak, Ngurus Pertamina atau Jakarta?
Ditanya Netizen Soal Tugasnya di Pertamina, Ahok: Reputasi di Atas Harta Kekayaan
Pernyataan Keras Ahok Soal RDMP Balikpapan, Ekonom: Penegak Hukum Diminta Serius Perhatikan
RDMP Pertamina Balikpapan Bisa Menjadi Kasus Besar, Salamuddin Daeng: Penegak Hukum Harus Usut Tuntas