###
Ini menghina Youtubers dan orang/lembaga yang kredibel di bidangnya yang memiliki akun Youtube.
Entah apa yang dia buka di Youtube selama ini. Mungkin Cyber Crime bisa menelusuri.
Dia bicara tanpa data dan referensi hasil riset.
Monggo dimaki-maki.
KLAIM:
Apakah benar Ruang Guru perusahaan Singapura? Tidak benar. Dia beroperasi di Indonesia dan membayar semua pajak dan gaji di Indonesia. Lalu yang di Singapura apa? Ya, Ruang Guru juga punya entitas bisnis di Singapura. Ini start-up sudah go international.
###
Saya mau tanya, berapa lama Anda berdiskusi dengan konsultan komunikasi untuk menemukan istilah ‘entitas bisnis’ di Singapura itu?
Bukan. Itu perusahaan cangkang. Ruangguru PTE. LTD. Pemegang 6.494.309 lembar saham (Rp649,4 miliar)/99%. Pengendali perusahaan. Muhammad Iman Usman hanya 100 lembar (Rp10 juta).
Jangan perhalus istilah. Masyarakat sudah pintar.
Atau Anda mau sebutkan kepada masyarakat, siapa pengendali perusahaan cangkang itu sesungguhnya?
Silakan. Masyarakat senang hati mendengarkan.
KLAIM:
Kenapa semua pelatihannya online? Ini sementara doang. Sekarang online semua karena corona.
###
Betul, Permenko Perekonomian menyatakan pelatihan daring dan luring.
Tapi masalahnya, jika ada corona, solusinya bukan berarti harus di-online-kan semua. Pertanyaannya, apakah semasa corona, masyarakat betul-betul membutuhkan pelatihan online dengan cara membeli video pelatihan berbiaya Rp5,6 triliun?
Sudahlah. Jujur saja. Ide membeli video ini sudah dibicarakan sejak Desember 2019, jauh hari sebelum ada corona.
Pak Jokowi yang bersahaja, ayo kita sudahi semua polemik ini. Batalkan/tunda Rp5,6 triliun untuk pembelian video pelatihan online, sesegera mungkin. Pakai istilah ‘dievaluasi’ untuk konferensi pers, rasanya cukup enak didengar.