Doni yang sejak perwira pertama sudah getol menanam pohon itu, memberanikan diri menawarkan program penghijauan kepada Yan Haryadi. “Pak Yan waktu itu menjawab, boleh, nanti kami bahas, setelah itu kami undang pak Doni ke Djarum,” tutur Doni.
Benar. Djarum mengundang Doni Monardo untuk presentasi soal program penghijauan yang ditawarkannya. “Saya datang ke Djarum sendiri. Tidak pakai pengawal. Tidak pakai ajudan. Dan saya menjadi satu-satunya peserta rapat yang memakai pakaian dinas militer, dengan pangkat kolonel. Dari Djarum yang hadir banyak sekali. Termasuk jajaran direksi. Pak Victor Rachmat Hartono yang merupakan keluarga Djarum, juga hadir,” kenangnya.
Baca Juga: Masih Buram, Indra Bekti Akhirnya Putuskan Operasi Mata
Rapat dipimpin oleh seorang purnawirawan Angkatan Darat, Kolonel CPL Purn Soewarno Serad, pamen angkatan tahun 60-an. Jauh lebih senior dari Doni Monardo yang lulusan Akmil 1985.
“Beliau yang memimpin rapat. Waktu pembukaan, saya sudah dicecar dengan dua pertanyaan yang sangat menohok.
Pertama, apa iya kita akan kerjasama dengan seorang perwira AD yang kebijakannya bertentangan dengan kebijakan perusahaan kita. Maksudnya melarang prajurit merokok. Kedua, apa iya seorang tentara bisa ngurusi tanaman?” kata Doni sambil tersenyum getir.
Doni lalu berkisah, pengalaman buruk peristiwa prajurit ketiduran selagi merokok. Hampir saja mengakibatkan kebakaran kasur yang fatal di asrama.
“Saya tidak melarang merokok, tapi saya menertibkan. Merokok itu ada tempatnya, dan jangan buang puntung rokok sembarangan,” tegasnya.
Baca Juga: Sukses Lakukan Operasi Plastik Anti Aging, Titi DJ Bocorkan Biaya yang Dirogohnya
Pertanyaan kedua. Doni menjawab dengan membagikan buku berupa album foto before-after yang menggambarkan kegiatan yang dia lakukan dalam mereboisasi tanah tandus, dan hutan gundul. Album foto itu disusun oleh Yuhan Subrata, salah satu staf Doni di Paguyuban Budiasi. Di antaranya penghijauan di Markas Komando Brigif Para Raider di Kariango, Sulawesi Selatan.
Foto-foto diambil tahun 2006 saat Doni menjabat Dan Brigif di sana, dan menyandingkannya dengan foto-foto di lokasi yang sama empat tahun kemudian (2010). “Itulah modal saya untuk menjawab pertanyaan yang kedua. Percuma saya jelaskan panjang lebar, yang belum tentu beliau paham. Tapi saya tunjukkan bukti apa yang telah saya kerjakan,” kata Doni.
Buku “before-after” kegiatan penghijauan itu pun berputar dari satu tangan ke tangan yang lain. Dari satu pasang mata ke pasang mata peserta rapat yang lain. Termasuk ke tangan Victor Hartono. Dan setelah selesai melihat album foto itu, pimpinan rapat yang purnawirawan kolonel itu pun berkata tegas, “Kalau begitu, kita layak dan pantas bekerjasama dengan kolonel angkatan darat yang satu ini.”
Baca Juga: Inilah Momen Jill Biden Cium Bibir Douglas Emhoff, Viral Gemparkan Dunia
Plong dan lega hati Doni Monardo. Dan hanya hitungan hari ke depan, pihak Djarum datang ke Bogor, ke kantor Doni Monardo. Mereka pun diajak ke Kebun Bibit Rancamaya. Kebun bibit yang sudah lama dirintis Doni.
Menurut Doni, lahan kebun bibit Rancamaya dipinjamkan oleh Kenneth Lian, sahabat Doni. "Boleh kami gunakan selama belum dimanfaatkan oleh Rancamaya Estate," kenang Doni.
Artikel Terkait
Bedah Buku Karya Eggy Massadiah: Menguak Sisi Rahasia dan Jenaka Doni Monardo
Kisah Letjen Pur Doni Monardo, Pangkostrad Maruli dan Ketua Kadin Arsjad: Kolaborasi Sumur Bor di Pulau Timor
Mengapa Komut MIND ID, Doni Monardo Minta BUMN Tambang Transparan Kelola CSR, Apakah ada Masalah?