KLIKANGGARAN -- Saya menduga banyak warga NU termasuk para pengurusnya mulai ndi PBNU hingga ranting NU yang tidak tahu ada apa di tanggal 23 Juni 2022 yang jatuh pada hari kamis ini. Namun, tidak dengan sekitar 700.000 pelajar dan santri se-Indonesia yang merupakan peserta UTBK SBMPTN (Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk PTN) yang menantikan tanggal 23 Juni dengan harap-harap cemas.
Ya, karena pada Kamis 23 Juni 2022 pukul 15.00 akan diumumkan hasil UTBK oleh LTMPT (Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hanya sekitar 150.000 peserta yang akan lulus UTBK mengingat daya tampung PTN yang terbatas.
Bagi pelajar yang tidak lulus UTBK masih dapat mengikuti ujian mandiri di berbagai PTN ataupun langsung mendaftar di sejumlah universitas swasta.
Baca Juga: Kronologi Tukang Bakso Buat Heboh Warganet, Kok Trending di Twitter, Apa Hubungannya dengan Bu Mega?
Namun mengikuti ujian mandiri PTN seperti SIMAK UI (Seleksi Masuk UI) dan Utul UGM (Ujian Tulis UGM) membutuhkan biaya pendaftaran lagi yang tentu saja memberatkan orang tua para pelajar yang kurang mampu.
Berkuliah di universitas swasta juga bagi sebagian pelajar kurang mampu juga belum menjadi alternatif mengingat SPP di kampus swasta relatif lebih mahal daripada PTN.
Walaupun sebagian kampus swasta telah menerima pelajar kurang mampu yang memegang KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah, namun jumlahnya masih terbatas.
Walhasil bagi pelajar yang kurang mampu, mereka terpaksa mengubur dalam-dalam cita-citanya untuk berkuliah sekaligus membenamkan harapannya untuk kehidupan masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat PALI, Eftiyani Minta APH dan KPK Tak Tutup Mata Terkait Dugaan Korupsi di PALI
Dengan hanya berbekal ijazah SMA/SMK/MA, mereka akan memadati pabrik-pabrik di kota-kota besar menjadi buruh yang hanya bergaji UMP (Upah Minimum Provinsi) ataupun menjadi pekerja sektor informal seperti ojek online, pedagang kaki lima dan lain-lain. Merekalah yang kemudian tetap setia menghadiri istighotsah-istighotsah NU yang biasanya ramai menjelang pemilu.
Dan, bisa dipastikan sebagian besar dari mereka adalah warga NU. Sudah menjadi rahasia umum bahwa alumni madrasah aliyah, pesantren atau sekolah-sekolah NU sulit bersaing dengan pelajar sekolah-sekolah negeri atau swasta favorit untuk lulus di UTBK SBMPTN. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, namun hal tersebut terlalu panjang untuk ditulis dalam opini singkat ini.
Bagaimanakah para petinggi NU bisa membayangkan peradaban dan masa depan NU yang gilang gemilang bila pada tanggal 23 Juni 2022, para petinggi NU tersebut tidak bisa memastikan berapa jumlah pelajar dan santri NU yang lulus di Fakultas Kedokteran UI, Jurusan Teknik Informatika ITB ataupun Jurusan Ilmu Ekonomi UGM?
Baca Juga: Diberitahukan Dugaan Korupsi Besar di Dinas PUTR PALI, KPK Masih Belum Bersuara!
Konon kabarnya, Lakpesdam NU akan membentuk PPSDM (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia) yang salah satu tugasnya adalah meluluskan sebanyak-banyaknya pelajar dan santri NU masuk PTN. Namun yang pasti, tanggal 23 Juni 2022 sudah berlalu dan PPSDM Lakpesdam NU entah kapan akan terbentuk.
Artikel Terkait
Pecah! FEB Unusia Gelar Try Out UTBK Kolaborasi dengan Tim Edukasi Alumni UI dan RAJA
Bagi yang Tidak Lolos SNMPTN, Bisa Masuk PTN Lewat Jalur UTBK-SBMPTN 2022, Inilah Persyaratannya!!
Masyarakat Olak Besar Ikuti Praktik Pembuatan Sabun Serai Wangi di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas