Dengan hanya berbekal ijazah SMA/SMK/MA, mereka akan memadati pabrik-pabrik di kota-kota besar menjadi buruh yang hanya bergaji UMP (Upah Minimum Provinsi) ataupun menjadi pekerja sektor informal seperti ojek online, pedagang kaki lima dan lain-lain. Merekalah yang kemudian tetap setia menghadiri istighotsah-istighotsah NU yang biasanya ramai menjelang pemilu.
Dan, bisa dipastikan sebagian besar dari mereka adalah warga NU. Sudah menjadi rahasia umum bahwa alumni madrasah aliyah, pesantren atau sekolah-sekolah NU sulit bersaing dengan pelajar sekolah-sekolah negeri atau swasta favorit untuk lulus di UTBK SBMPTN. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, namun hal tersebut terlalu panjang untuk ditulis dalam opini singkat ini.
Bagaimanakah para petinggi NU bisa membayangkan peradaban dan masa depan NU yang gilang gemilang bila pada tanggal 23 Juni 2022, para petinggi NU tersebut tidak bisa memastikan berapa jumlah pelajar dan santri NU yang lulus di Fakultas Kedokteran UI, Jurusan Teknik Informatika ITB ataupun Jurusan Ilmu Ekonomi UGM?
Baca Juga: Diberitahukan Dugaan Korupsi Besar di Dinas PUTR PALI, KPK Masih Belum Bersuara!
Konon kabarnya, Lakpesdam NU akan membentuk PPSDM (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia) yang salah satu tugasnya adalah meluluskan sebanyak-banyaknya pelajar dan santri NU masuk PTN. Namun yang pasti, tanggal 23 Juni 2022 sudah berlalu dan PPSDM Lakpesdam NU entah kapan akan terbentuk.
Laa Hawla wala quwwata illa Billah
Artikel ini ditulis oleh Alfanny, Ketua Forum Alumni PMII UI 2012-2015 dan Ketua PC GP Ansor Jakarta Barat 2016-2020.
Artikel Terkait
Pecah! FEB Unusia Gelar Try Out UTBK Kolaborasi dengan Tim Edukasi Alumni UI dan RAJA
Bagi yang Tidak Lolos SNMPTN, Bisa Masuk PTN Lewat Jalur UTBK-SBMPTN 2022, Inilah Persyaratannya!!
Masyarakat Olak Besar Ikuti Praktik Pembuatan Sabun Serai Wangi di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas