Mandalika dan Penciptaan Lapangan Kerja

Data Disnakertrans Provinsi NTB menunjukkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan saat mulai beroperasi sirkuit Mandalika mencapai 11.900 pekerja dari berbagai sektor, termasuk di luar pekerjaan terkait infrastruktur seperti UMKM. Khusus untuk penyerapan tenaga kerja saat pembangunan infrastruktur menyerap 5.800 tenaga kerja. Sementara perhotelan membutuhkan 4.250 hingga 8.350 tenaga kerja. Terdapat delapan hotel bintang lima yang akan dibangun di kawasan Mandalika dengan kebutuhan setiap hotel sebanyak 385 tenaga kerja dengan berbagai spesifikasi skill.

Kebutuhan tenaga kerja yang banyak tidak hanya dalam bidang infrastruktur tetapi juga di bidang Perhotelan, IT, Rumah Sakit, Pertanian, Peternakan, dan UMKM. Termasuk kebutuhan tenaga kerja yang akan terjun langsung dalam pembangunan desa wisata di kawasan penyangga sebagai destinasi alternatif dengan konsep desa wisata modern. Oleh karena itu penyiapan tenaga kerja melalui berbagai pelatihan perlu melibatkan stakeholders baik pemerintah maupun swasta. Diperkirakan keseluruhan pembangunan dan pengembangan proyek KEK Mandalika selesai 2023 dan hingga 2025 akan memberikan multiplier effect bagi penciptaan kesempatan kerja sebanyak 58.700. Dengan penciptaan lapangan kerja yang banyak, akan berdampak pada berkurangnya jumlah penganggur sehingga tingkat penganggur terbuka (TPT) semakin rendah. Secara singkat dapat dikatakan terdapat korelasi positip antara KEK Mandalika dengan lapangan kerja. Untuk memastikan jumlah lapangan kerja yang tercipta, sangat dipengaruhi oleh banyaknya event baik yang diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, maupun di berbagai destinasi wisata atau KEK Mandalika.

Baca Juga: Pemerintah Mencabut HET Subsidi Minyak Goreng! Masyarakat Merintih, Harga Minyak Goreng Semakin Meroket

Kesimpulan

KEK Mandalika, khususnya dengan Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit sebagai icon wisata unggulan, setidaknya telah memberikan dampak positip bagi masyarakat Lombok. Desa-desa wisata yang tumbuh di kawasan penyangga menjadi pendorong peningkatan ekonomi masyarakat, membuka kesempatan investasi bagi pengusaha domestik dan lokal. Beberapa hal penting terkait dengan pembangunan KEK Mandalika:

1. Dengan lebih dari 100 event wisata digelar setiap tahun dan Pertamina Mandalika Internasional Circuit sebagai icon wisata unggulan akan memberikan multiplier effect yang sangat signifikan bagi penciptaan lapangan kerja dan dampak bagi perekonomian masyrakat di sekitarnya. Salah satunya melalui bertumbuhnya sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM);

2. Saat ini telah tumbuh berbagai jenis UMKM, diantaranya penyewaan mobil, penyewaan motor, food and beverage (F&B), camping dan akomodasi homestay. Diperkirakan potensi bisnis paling besar berasal dari F&B mencapai Rp80 miliar pada setiap event diadakan lomba Superbike dan MotoGP. Potensi penyewaan mobil Rp10,2 miliar, penyewaan motor Rp1,8 miliar, camping Rp3,8 miliar, akomodasi homestay Rp13,3 miliar;

3. Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit sebagai icon wisata unggulan telah membuka pasar tenaga kerja baik warga lokal NTB, luar NTB maupun asing. Diperkirakan pembangunan kawasan KEK Mandalika hingga 2025 akan membuka lapangan kerja sebanyak 58.700 orang;

4. Dengan berkembangnya desa-desa wisata modern di kawasan penyangga, dimana setiap desa harus memiliki sarana amenitas berupa homestay, maka kebutuhan akan tenaga kerja yang kompeten di bidang perhotelan tidak bisa dihindari. Untuk itu diperlukan pelatihan ketrampilan tenaga kerja baik hard skill atau soft skill;

5. Kementerian Ketenagakerjaan sebagai leading sektor ketenagakerjaan mempunyai peran strategis dalam hal peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui peran BLK/BLK Komunitas dengan berbagai program skilling, upskilling, reskilling maupun perluasan kesempatan kerja melalui program penciptaan wirausaha (entrepreneurship).***

M. Cahyohadi.S
Pengantar Kerja Ahli Madya
Ditjen Binapenta dan PKK
Kementerian Ketenagakerjaan RI