opini

Polemik Ucapan Selamat Natal dan Perayaan Tahun Baru: Ritual Umat Islam di Indonesia Setiap Akhir

Rabu, 28 Desember 2022 | 18:44 WIB
Ketua KODI DKI Jakarta, KH Jamaluddin F Hasyim (sebelah kiri) (Instagram/koordinasidakwahislam_dki)

Perbedaan dalam perkara Ushul ini akhirnya membedakan antara "kita" dan "mereka" atau diistilahkan sebagai "minna" dan "minhum".

Perbedaan dalam bidang Aqidah biasanya menggunakan istilah sesat, dan bahkan kafir.

Inilah ngerinya jika persoalan yang sebenarnya masuk ranah fiqhiyah dibawa ke ranah ushuliyah.

Efeknya mereka yang beda pendapat dianggap sesat atau malah kafir. Di sebagian kalangan Sunni misalnya, mereka memperlakukan kalangan beda aliran sebagai kafir.

Maka tidak ada toleransi bagi kaum Syi'ah misalnya, atau Islam Adat yang hidup di masyarakat tertentu.

Saya tidak bermaksud memberikan pendapat hukum soal ucapan Selamat Natal dan Perayaan Tahun Baru karena sadar bukan kapasitas diri ini untuk memberikan fatwa.

Saya cuma mengajak kita bertoleransi dalam perbedaan pendapat ini ,biarlah pendapat-pendapat yang ada itu sebagai kekayaan khazanah intelektual kita dan sebagai pilihan mana yang patut kita ikuti atau tidak.

Malam Tahun Baru memang berasal dari tradisi Kaum Masihi (Kristen), namun ia telah menjadi konvensi internasional soal penentuan waktu.

Jika kita menolak ikut karena berpandangan semacam itu, tapi libur dan kumpul keluarganya tetap kita bisa manfaatkan sebagai halalan thoyiban.

Bukankah silaturahmi itu diajarkan dalam agama, atau menyenangkan keluarga juga sedekah yang sangat besar pahalanya?

Salam cerdas!***

Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh K.H. Jamaluddin F. Hasyim, Ketua KODI DKI Jakarta

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB