Pentingnya Literasi Kritis bagi Calon Apoteker di Tengah Kecanggihan Teknologi dan Informasi

photo author
- Selasa, 4 Oktober 2022 | 11:19 WIB
Pentingnya Literasi Kritis bagi Calon Apoteker di Tengah Kecanggihan Teknologi dan Informasi (Dok.Istimewa)
Pentingnya Literasi Kritis bagi Calon Apoteker di Tengah Kecanggihan Teknologi dan Informasi (Dok.Istimewa)

KLIKANGGARAN -- Penguatan terhadap literasi, khususnya di kalangan siswa masih menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Hal ini disebabkan keterampilan berliterasi dapat mendorong siswa untuk bisa memahami informasi secara reflektif, analitis, dan kritis di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih.

Derasnya beragam informasi yang disebarluaskan ke masyarakat tentu membutuhkan filter agar berita yang diperoleh merupakan berita yang dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar itulah, tim pengabdian kepada masyarakat (abdimas) Universitas Esa Unggul melakukan kegiatan edukasi dalam bentuk pendampingan literasi kritis melalui pemanfaatan teknologi dan informasi digital kepada siswa kelas XII di SMK Farmasi Mandala Tiara Bangsa Jakarta.

Literasi kritis mengharuskan siswa berperan aktif dan kreatif di dalam kelas. Hal ini menjadi penting agar siswa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu. Prosesnya pun tidak sederhana karena melibatkan kemampuan kognitif, kesadaran, dan pengalaman.

Baca Juga: Kapolda Jambi Pimpinan Langsung Sertijab Kapolres Batang Hari dan Pelantikan Jabatan Dirtahti

Dalam kegiatan ini, para siswa diberikan beragam strategi untuk menyelami informasi secara kritis melalui kemahiran berliterasi, khususnya ketika mencari sumber-sumber berita yang valid di internet. Fokus pencarian informasi berkaitan dengan latar belakang bidang keilmuan siswa, yakni kefarmasian dan kesehatan.

Dilansir dari news.unair.ac.id, hoaks di bidang kesehatan merupakan salah satu jenis hoaks yang paling banyak menyebar dan menduduki posisi tertinggi ketiga setelah hoaks di bidang sosial politik dan SARA. Oleh karena itu, siswa perlu memilih secara selektif informasi yang ia peroleh agar tidak menjerumuskan dirinya dan masyarakat.

“Para siswa perlu menyadari bahwa peran mereka di masyarakat sangat penting dalam menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan kefarmasian. Ini merupakan salah satu tanggung jawab moral bagi seorang calon apoteker atau tenaga kesehatan,” ujar Sri Lestari, salah satu narasumber.

Baca Juga: Benarkah Bunga Putih Love Jumbo Regi Datau Untuk Ayu Dewi Ternyata Pesanan dari Denise Chariesta?

Kegiatan selanjutnya adalah praktik berliterasi yang dilakukan secara berkelompok. Mereka akan bermain peran sebagai apoteker dan masyarakat umum. Setiap kelompok akan mempresentasikan cara menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat.

Salah satu strategi yang mereka lakukan adalah mengambil sebuah contoh berita yang benar dan tidak benar (hoaks) sebagai bahan perbandingan. Mereka juga perlu menyiapkan data-data yang valid dan beberapa contoh kasus. Selanjutnya, mereka mengedukasi masyarakat tentang masalah tersebut.

Terlihat bahwa para siswa sangat antusias ketika menyampaikan sebuah kebenaran informasi. Mereka mulai mengerti bahwa apoteker menempati posisi yang strategis di masyarakat sebagai tenaga kesehatan yang tepercaya.

Baca Juga: Inilah Pengumuman Uji Publik Pendataan Tenaga Non ASN Lingkup Pemda Luwu Utara

Sebagai penutup kegiatan, para siswa diberikan motivasi oleh para narasumber agar mereka lebih percaya diri ketika memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Mereka juga perlu memperhatikan pemilihan kata, gestur, dan data-data yang valid dalam menyampaikan kebenaran informasi.

Aditya selaku guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut berharap agar para siswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dari kegiatan abdimas ini dengan baik. Semoga mereka juga mampu memahami beragam informasi yang ada di masyarakat dengan lebih kritis.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X