KLIKANGGARAN - Kita mencari kebahagiaan dalam hidup, namun kita tidak mempunyai standar kebahagiaan untuk hidup.
Kebahagiaan yang kita kejar seakan-akan adalah fatamorgana. Katanya semakin kita mengejar maka semakin hilang kebahagiaan itu.
Mungkin ada yang salah dari standar kebahagiaan yang dikejar itu. Banyak orang mengejar kebahagiaan karena mengikuti standar kebanyakan orang.
Baca Juga: Penerimaan Pendapatan PT Inhutani III di Areal Kerja Kalimantan Selatan Tidak Optimal, Ini Sebabnya
Banyak uang, sering piknik, banyak tertawa, makan enak, pokoknya kebahagiaan adalah kegiatan yang fun, namun lupa akan kebermanfaatannya. Banyak orang berpikir bahwa hidup foya-foya adalah bahagia.
Ketika kita makan hanya dengan ikan asin dan merasa bahagia, lalu orang lain bilang bahwa standar kebahagiaan bukan itu maka kita akan mengeluh. Kita disibukkan dengan mulut orang yang memang tidak akan pernah ada habisnya dalam hidup.
Kita seharusnya mengejar kebahagiaan dengan standar yang Allah berikan, namun seringkali kita mendegar omongan orang.
Baca Juga: Makna Sumpah Pemuda buat Pejabat
Kita sibuk dan khawatir atas penilaian orang lain. Khawatir orang tidak suka, khawatir orang tidak nyaman, dan khawatir menyakiti orang lain.
Syekh Ali Jaber mengingatkan kita untuk menjaga pendengaran dari omongan orang lain. Apalagi omongan yang tidak menjamin kebahagiaan kita.
Salah satu nasihat dari Ustad Abdul Somad pun yaitu bahwa tidak ada yang akan selamat di dunia ini karena omongan orang lain. Jika menyangka bahwa kita akan selamat dari omongan orang lain maka dia adalah gila.
Baca Juga: French Open 2021: Enam Wakil Indonesia Maju Perempat Final, Shesar Ketemu Kento Momota
Padahal kita seharusnya fokus pada nikmat Allah yang tak ada habisnya maka kita dipastikan akan merasakan bahagia.