Asiyah adalah salah satu wanita yang dijamin masuk surga.
Diriwayatkan oleh ummul Mukminin, A'isyah radhiyallahu 'anha dalam Hadits Riwayat Hakim dan dinilai Shahih oleh ad-Dzahabi sesuai syarat Muslim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah."
Baca Juga: Pernah Sesumbar Ramalkan Kematiannya, Eh.. Diterpa Isu Meninggal Roy Kiyoshi Ngamuk
Asiyah binti Muzahim adalah seorang ratu dari seorang raja yang besar kala itu, Fir’aun alias Pharaoh alias Ramses II. Asiyah adalah istri yang sangat dicintai Fir’aun. Apa pun keinginan Asiyah, Fir’aun selalu mengabulkannya walaupun hal itu tidak sesuai dengan kehendaknya, misalnya ketika Asiyah menginginkan Musa untuk dijadikan anak angkat keduanya.
Meski menjadi istri Fir’aun, Asiyah kerap tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan suaminya.
Sampai pada Nabi Musa AS datang membawa wahyu dari Allah swt, Asiyah dihadapkan pada kondisi rumit.
Beliau menyembunyikan imannya kepada Allah swt dari suaminya yang notabene telah menobatkan dirinya sebagai tuhan.
Baca Juga: Penyakit Menular Baru yang Disebabkan oleh Virus Ditemukan di Jepang
Keteguhan Asiyah dalam mempertahankan keimannya tergambar dari salah satu ayat Al-Qur’an, yaitu Surah At-Tahrim Ayat 11, “Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.”
Cerita lainnya yang menggambarkan komplesitas wanita adalah gambaran kehidupan Ummul Mukminin, Khadijah bintu Khuwailid.
Khadijah radhiyallahu anha adalah istri Rasulullah saw yang berasal dari keluarga revolusioner yang sangat dihormati di kalangan Quraisy.
Khadijah ra adalah sosok wanita yang cakap dan tegas. Kecakapan dan ketegasan Khadijah ra menjadikannya seorang pengusaha wanita yang sukses dan disegani.
Hingga pada akhirnya Ummul Mukminin, Khadijah ra, menikah dengan Rasulullah saw.
Beliau, Ummul Mukimini, mendampingi Rasulullah saw dalam suka dan duka, terlebih lagi ketika Rasulullah saw menyebarkan dakwah Islam untuk pertama kalinya. Beliau, Ummul Mukimini, menyerahkan jiwa dan raganya dalam mendukung dakwah Islam yang dilakukan suami tercinta.