Bandung Barat, Klikanggaran.com – Indonesia sejak dahulu terkenal ke penjuru dunia dengan potensi pertanian yang sangat kaya. Potensi ini perlu diperhatikan secara lebih guna mendorong perekonomian masyarakat terutama pada wilayah agrobisnis.
Bahkan, beberapa wilayah pertanian di Indonesia dikenal dengan lumbung pangan nasional yang mampu berperan penting dalam ketahanan pangan Indonesia.
Namun demikian, di beberapa sisi potensi ini masih memiliki banyak sekali permasalahan terutama dalam pertanian hortikultura. Permasalahan ini membuat besarnya potensi tidak dapat dimaksimalkan untuk mendatangkan keuntungan bagi para petani khususnya di wilayah pedesaan.
Baca Juga: Universitas Jenderal Soedirman Laksanakan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) Minggu Ketiga Oktober 2021.
Oleh karenanya, teknik pertanian yang masih konvensional harus diberikan pembinaan. Tujuannya adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi para petani dalam mengelola pertanian.
Aca Sujana, Supervisor Program Dompet Dhuafa, mengatakan, Jawa Barat secara geografis sebenarnya memiliki potensi di pertanian. Bahkan bisa disebut sebagai lumbung pangan nasional. Namun demikian, potensi pertanian ini hanya difokuskan dalam pola pertanian padi.
"Di sisi lain kita mendapatkan permasalahan dipertanian hortikultura, setelah kami melakukan riset mendalam ternya permasalahannya adalah para petani hanya merupakan petani penggarap dari lahan milik orang kota, dan ada masalah pola pertanian yang masih tradisional sehingga masih membutuhkan pembinaan,” tutur Aca Sujana.
Melihat permasalahan ini, Dompet Dhuafa bersama Prudential Syariah mencoba berinovasi. Salah satunya dengan menghadirkan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dhuafa di Bidang Pertanian Holtikultura.
Program tersebut antara lain melalui Teknik Green House pada program Desa Tani yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Jawa Barat di kawasan Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (29/9/2021).
Dengan membangun Green House berukuran 250 meter persegi, para petani mendapatkan pembinaan tetang bagaimana pertanian modern.
Baca Juga: Sekitar 330.000 Anak-Anak Korban Pelecehan Seks di Gereja Katolik Prancis: Kata Laporan
“Melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dhuafa di Bidang Pertanian Holtikultura, Desa Tani kita tidak hanya memberikan sarana produksi seperti bibit, tapi kita juga membangun sarana lain seperti Green House untuk meningkatkan hasil produksi," ujar Aca.
"Paling terpenting juga kita memberikan pendampingan secara penuh untuk mengedukasi para petani agar lebih modern dan mampu mendatangkan keuntungan lebih dari pertaniannya. Bahkan kita juga menyiapkan pasar untuk menampung hasil pertanian mereka agar tersalurkan,” lanjutnya.
Artikel Terkait
Merdeka Ekspor: Jambi Melepas Komoditas Pertanian Senilai Rp141,82 Miliar
Pemkab Batanghari bersama TNI Bangun Jalan Pertanian Sepanjang 20,7 Km
Bupati Batanghari: Strategi Hadapi Pandemi, Pemda Melakukan Perbaikan Sektor Hulu Pertanian
Pematang Umo Tinggal: Selain Lahan Pertanian juga Sebagai Kawasan Agrowisata Masyarakat Batanghari
Tak Ada Hari Tanpa Berbakti, Satgas Yonif 512 QY Gelar Penyuluhan Pertanian dengan Tetap Patuhi Prokes
Menghadiri Panen Padi SLIO, Wabup Batang Hari Akan Prioritaskan Sektor Pertanian Lebih Baik Lagi
Jokowi Ikut Menanam Benih Jagung di Sorong, Papua Barat. Petani Milenial Diajak Jadi Penggerak Pertanian