KLIKANGGARAN -- Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan dan identitas nasional, menghadapi tantangan dan peluang yang unik di era globalisasi. Internalisasi dan internasionalisasi merupakan dua sisi mata uang yang saling berkaitan dalam perkembangannya. Internalisasi berfokus pada penguatan dan pengembangan bahasa Indonesia di dalam negeri, sementara internasionalisasi bertujuan untuk memperluas jangkauan dan pengaruhnya di kancah internasional. Kedua proses ini saling melengkapi dan membutuhkan strategi yang terintegrasi untuk mencapai keberhasilan.
Internalisasi bahasa Indonesia memerlukan upaya yang komprehensif. Pertama, peningkatan kualitas pendidikan bahasa Indonesia sangat krusial. Kurikulum pendidikan perlu dirancang agar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, di semua jenjang pendidikan. Hal ini mencakup pemahaman tata bahasa, kosa kata, serta kemampuan menulis yang efektif.
Kedua, perlu adanya upaya untuk membumikan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Media massa, baik cetak maupun elektronik, memiliki peran penting dalam hal ini. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di media massa dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas. Ketiga, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan yang mendukung penggunaan bahasa Indonesia di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, bisnis, dan industri kreatif. Hal ini dapat berupa peraturan yang mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia dalam dokumentasi resmi dan komunikasi internal.
Internasionalisasi bahasa Indonesia, di sisi lain, memerlukan strategi yang berbeda. Pertama, perlu adanya upaya untuk memperkenalkan bahasa Indonesia kepada dunia internasional. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program seperti beasiswa untuk pelajar asing yang ingin belajar bahasa Indonesia, penerbitan buku dan jurnal berbahasa Indonesia di luar negeri, serta pengembangan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang pengajaran dan penerjemahan bahasa Indonesia.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa bahasa Indonesia dapat diajarkan dan diterjemahkan dengan baik di berbagai negara. Ketiga, perlu adanya kerja sama internasional dalam pengembangan dan promosi bahasa Indonesia. Kerja sama ini dapat dilakukan dengan berbagai lembaga internasional, seperti UNESCO dan ASEAN.
Tantangan dalam internalisasi dan internasionalisasi bahasa Indonesia cukup besar. Salah satu tantangan terbesar adalah pengaruh bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, yang semakin kuat di Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas bahasa Indonesia dan menghambat upaya internasionalisasi. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahasa Indonesia juga menjadi kendala. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih sistematis dan terintegrasi untuk mengatasi tantangan tersebut.
Potensi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional belum sepenuhnya tergali. Bahasa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi bahasa internasional, namun potensi ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Diperlukan kebijakan yang mendukung. Untuk mewujudkan internasionalisasi bahasa Indonesia, diperlukan kebijakan yang mendukung di tingkat pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat internasional. Internasionalisasi bahasa Indonesia akan memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional, meningkatkan hubungan diplomatik, serta memperkenalkan budaya Indonesia lebih luas.
Kesimpulannya, internalisasi dan internasionalisasi bahasa Indonesia merupakan dua proses yang saling berkaitan dan membutuhkan strategi yang terintegrasi. Penguatan bahasa Indonesia di dalam negeri merupakan fondasi yang kuat untuk memperluas pengaruhnya di kancah internasional. Dengan upaya yang komprehensif dan terintegrasi, bahasa Indonesia dapat terus berkembang dan berperan penting dalam kehidupan bangsa dan dunia.
Penulis : Siti Yulianti (Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Pamulang)