KLIKANGGARAN -- Bahasa Indonesia bukan sebatas alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas nasional yang dapat menyatukan keberagaman budaya Nusantara. Sebagai bahasa resmi negara, Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam membangun persatuan bangsa. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi, terdapat dua hal yang menjadi tantangan sekaligus peluang besar: internalisasi dan internasionalisasi Bahasa Indonesia.
Internalisasi Bahasa Indonesia berarti memperkuat penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda. Saat ini, bahasa asing seperti Inggris semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga media sosial. Banyak generasi muda lebih nyaman menggunakan istilah asing, bahkan dalam konteks lokal, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya relevansi Bahasa Indonesia.
Upaya internalisasi perlu didukung oleh langkah konkret seperti penguatan pendidikan bahasa sejak dini, lomba sastra, serta promosi konten kreatif berbasis Bahasa Indonesia. Dengan menghadirkan bahasa Indonesia dalam bentuk menarik dan relevan, generasi muda dapat termotivasi untuk lebih mencintai bahasa nasionalnya.
Internasionalisasi Bahasa Indonesia adalah upaya strategis dalam memperkenalkan Bahasa Indonesia di kancah internasional. Saat ini, program pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) telah berkembang di lebih dari 56 negara dengan ribuan pembelajar aktif. Minat terhadap Bahasa Indonesia terus meningkat, terutama di negara-negara ASEAN, Australia, dan beberapa kawasan lain.
Melalui seni, musik, film, serta diplomasi budaya, Indonesia dapat memperkenalkan citranya secara lebih luas. Digitalisasi konten juga memainkan peran penting, seperti penyediaan aplikasi belajar bahasa atau kolaborasi dengan platform global untuk memperluas jangkauan. Langkah-langkah ini memperkuat posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang mampu mendukung diplomasi budaya.
Internasionalisasi Bahasa Indonesia tidak akan berhasil tanpa didukung oleh internalisasi yang kuat di dalam negeri. Masyarakat Indonesia harus bangga dan terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia sebelum memperkenalkannya ke dunia. Pemerintah, akademisi, dan masyarakat perlu bersinergi agar bahasa ini tetap relevan dan berkembang.
Pada akhirnya, Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol persatuan dan sarana diplomasi. Dengan langkah strategis dan kerja sama dari berbagai pihak, Bahasa Indonesia dapat terus menjadi pilar identitas nasional sekaligus mendunia.
Penulis: Fathullah Nur Akbar (Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Pamulang)
Artikel Terkait
Tersangka Investasi Bodong Batu Bara, Sekda M.Azan Ajukan Penangguhan Penahanan
Profil Indira Sudiro, Puteri Indonesia 1992 Awet Muda, Siapa Sebenarnya?
Festival Seni dan Budaya Kombong Pitu Masapi Resmi Digelar, Diharap Jadi Penguat Karakter Budaya Luwu Utara
Warga Babah Lueng Datangi Polsek Darul Makmur menanyakan Kejelasan Terkait Laporan Pemukulan Di Lahan Plasma PT. SPS II/ PT. ARGINA Yang Terkesan Di B
Kronologi dan Alasan Habiburokhman Dipanggil 'Tessy' Tren di Media Sosial X, Sebut Mahfud MD Orang Gagal
Bahasa Indonesia: Jembatan Budaya atau Sekadar Alat Komunikasi?
Inilah Ragam Bahasa Gen Alpha yang Sedang Tren
Youtubeku Bahasaku
Membangun Bahasa Indonesia di Era Global
Peran Generasi Z dalam Melestarikan dan Mempromosikan Bahasa Indonesia