Inilah Alasan Sebenarnya Presiden Prabowo Copot Arief Prasetyo dari Kepala Bapanas dan Serahkan ke Menteri Pertanian

photo author
- Senin, 13 Oktober 2025 | 21:44 WIB
Posisi Arief Prasetyo Adi (kiri) sebagai Kepala Bapanas kini resmi digantikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan).  ((Instagram/badanpangannasional - Instagram/a.amran_sulaiman))
Posisi Arief Prasetyo Adi (kiri) sebagai Kepala Bapanas kini resmi digantikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan). ((Instagram/badanpangannasional - Instagram/a.amran_sulaiman))

 

(KLIKANGGARAN) – Presiden Prabowo Subianto resmi memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi dari jabatan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Posisi tersebut kini dipegang oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/P Tahun 2025 yang ditandatangani di Jakarta pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Pergantian ini menarik perhatian publik lantaran Arief dikenal aktif dalam menjaga stabilitas pangan, termasuk pengelolaan beras dan harga pokok. Lalu, apa alasan di balik keputusan Presiden Prabowo tersebut?

Baca Juga: Menkeu Purbaya Luncurkan 3 Gebrakan Baru Berantas Oknum Pajak dan Bea Cukai: dari Grup WA Aduan hingga Sidak Mendadak

Tugas Baru Menanti Arief Prasetyo

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa perubahan jabatan ini bukan karena masalah kinerja, melainkan adanya penugasan baru yang akan diemban Arief.

Menurutnya, fungsi dan tanggung jawab Bapanas sebelumnya memang menjadi bagian dari Kementerian Pertanian.

“Sebenarnya fungsi dari tugas badan pangan itu kan dulu memang ada di Kementerian Pertanian,” ujar Prasetyo Hadi kepada wartawan pada Minggu (12/10/2025).

“Karena Mas Arief sedang ingin kita tugaskan di tempat yang lain, maka kemudian fungsi itu langsung dijabat oleh Menteri Pertanian,” tambahnya.

Prasetyo memastikan rotasi ini tidak akan mengganggu koordinasi antar-lembaga karena selama ini Kementerian Pertanian dan Bapanas telah bekerja beriringan dalam banyak kebijakan pangan strategis.

Baca Juga: Program Magang Nasional Dikritik Partai Buruh: Disebut Hina Lulusan Sarjana dan Tak Sesuai Tujuan Awal

Fokus pada Perbaikan Gudang dan Stok Beras

Lebih jauh, Prasetyo juga menyinggung adanya permasalahan di sejumlah gudang beras milik Perum Bulog yang perlu segera dibenahi.
Ia mengakui beberapa fasilitas penyimpanan memang sudah tidak layak dan membutuhkan pembangunan baru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X