Program Magang Nasional Dikritik Partai Buruh: Disebut Hina Lulusan Sarjana dan Tak Sesuai Tujuan Awal

photo author
- Senin, 13 Oktober 2025 | 21:01 WIB
Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja atau KSPI, Said Iqbal, soroti tentang Program Magang Nasional.  ((Instagram/saidiqbalorange))
Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja atau KSPI, Said Iqbal, soroti tentang Program Magang Nasional. ((Instagram/saidiqbalorange))

 

(KLIKANGGARAN) — Pemerintah resmi meluncurkan Program Magang Nasional pada Oktober 2025, menyasar mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate. Program ini juga menawarkan upah sesuai UMP di tiap provinsi, menjadikannya salah satu inisiatif magang berbayar terbesar di Indonesia.

Namun, kebijakan ini menuai kritik keras dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, yang menilai program tersebut tidak tepat sasaran dan bahkan merendahkan lulusan perguruan tinggi.

Partai Buruh Nilai Program Tak Sesuai Aturan

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengkritik pelaksanaan program yang diinisiasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) itu. Ia menilai sasaran program seharusnya bukan fresh graduate, melainkan pelajar atau mahasiswa di tahap akhir pendidikan.

Baca Juga: Utang Indonesia Sentuh Rp9.138 Triliun, Kemenkeu: Masih Aman dan Di Bawah 40 Persen PDB

“Program pemagangan di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan adalah program yang untuk orang sekolah, bukan untuk orang kerja,” ujar Said Iqbal dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Said juga menilai, konsep pemagangan ini “menghina” perjuangan lulusan sarjana yang telah menempuh pendidikan tinggi dengan susah payah.
“Pemagangan seperti ini salah. Silakan diberi judul, pemagangan menghina lulusan sarjana. Orang sekolah sarjana itu susah,” imbuhnya.

Pemerintah Klaim Peminat Program Tinggi

Meski dikritik, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut animo masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Dalam waktu singkat, ribuan perusahaan dan puluhan ribu pelamar telah mendaftar.

Baca Juga: Statistik Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia: Harapan Tinggi yang Berakhir dengan Kekecewaan

“Hanya dalam sepuluh hari sejak diumumkan, sudah tercatat 1.147 perusahaan yang membuka lowongan magang dan 104.711 peserta yang telah terverifikasi dan eligible,” ujar Yassierli dalam konferensi pers di kantor Kemnaker, Senin (13/10/2025).

Gelombang pertama program ini membuka 20 ribu kuota peserta, sementara gelombang kedua dengan kapasitas 80 ribu orang akan dibuka pertengahan November 2025. Seleksi dilakukan langsung oleh perusahaan peserta, bukan oleh Kemnaker.

Seskab: Sarana Belajar bagi Fresh Graduate

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X