Keteladanan dan Disiplin: Pilar Pembentukan Karakter Bangsa

photo author
- Kamis, 10 April 2025 | 09:47 WIB
Keteladanan dan Disiplin: Pilar Pembentukan Karakter Bangsa (Dok. Istimewa)
Keteladanan dan Disiplin: Pilar Pembentukan Karakter Bangsa (Dok. Istimewa)

KLIKANGGARAN -- Di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang begitu cepat, bangsa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga identitas dan jati diri.

Teknologi berkembang pesat, informasi menyebar dalam hitungan detik, dan gaya hidup pun ikut berubah. Namun di balik kemajuan itu, ada hal penting yang sering terlupakan: pembentukan karakter.

Karakter bukan sekadar soal moralitas, melainkan juga menyangkut daya tahan, integritas, dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.

Dalam konteks ini, dua nilai utama yang menjadi pilar pembentukan karakter bangsa khususnya di kalangan generasi muda adalah keteladanan dan disiplin.

Mengapa Karakter Itu Penting?

Bangsa yang besar tidak hanya dibangun dari sumber daya alam atau teknologi canggih. Ia tumbuh dan bertahan dari manusia-manusia yang memiliki karakter kuat. Pemuda yang berintegritas, bertanggung jawab, serta memiliki etos kerja dan moralitas tinggi adalah aset terbesar negeri ini.

Namun, kita tak bisa menutup mata bahwa hari ini banyak tantangan menggerus karakter anak bangsa. Budaya instan, tayangan yang tidak mendidik, hingga minimnya sosok panutan di lingkungan sekitar membuat banyak pemuda kehilangan arah. Mereka tahu banyak, tapi kurang dalam cakap secara teknologi, namun gamang secara nilai.

Keteladanan: Pendidikan yang Tidak Berteriak

Keteladanan adalah bentuk pendidikan karakter yang paling halus, namun paling kuat. Ia tidak membutuhkan kata-kata, cukup dengan tindakan nyata yang bisa ditiru. Seseorang yang menunjukkan kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, dan kesederhanaan tanpa perlu menggurui, secara langsung telah menjadi guru bagi lingkungan sekitarnya.

Pemuda Indonesia butuh lebih banyak sosok yang bisa dijadikan contoh. Sosok yang tidak hanya cerdas, tetapi juga rendah hati. Yang tidak hanya sukses secara materi, tapi juga kuat secara moral. Keteladanan ini bisa hadir dari siapa saja: orang tua, guru, tokoh masyarakat, bahkan teman sebaya.

Sayangnya, dalam banyak kasus, keteladanan kini mulai pudar. Banyak tokoh publik justru mempertontonkan gaya hidup berlebihan, meremehkan aturan, atau bahkan terlibat dalam berbagai pelanggaran hukum. Ini menjadi tantangan tersendiri, karena tanpa contoh nyata yang baik, nilai-nilai karakter sulit ditanamkan.

Disiplin: Pilar Kehidupan yang Terlupakan

Jika keteladanan adalah roh, maka disiplin adalah kerangkanya. Disiplin bukan hanya tentang menaati peraturan, tapi tentang kemampuan mengatur diri, mengelola waktu, dan bertanggung jawab atas setiap pilihan yang dibuat.

Pemuda yang disiplin akan tumbuh menjadi pribadi yang dapat diandalkan. Ia tahu kapan harus belajar, kapan harus berkontribusi, dan bagaimana menyikapi kegagalan tanpa menyalahkan keadaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X