Bahasa-Bahasa di Indonesia yang Terancam Punah: Perjuangan Menyelamatkan Warisan Budaya Nusantara

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 10:19 WIB
Ilustrasi (derivation)
Ilustrasi (derivation)

Contoh Bahasa yang Terancam Punah di Indonesia

Beberapa bahasa di Indonesia yang berada di ambang kepunahan antara lain Bahasa Nias, yang dulu menjadi bahasa utama di Pulau Nias, Sumatera Utara, namun kini jumlah penuturnya semakin menurun akibat migrasi dan minimnya dokumentasi.

Bahasa Mentawai hanya digunakan oleh sebagian kecil masyarakat di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dan penutur muda jarang ditemukan. Bahasa Ternate dulunya digunakan secara luas di Maluku Utara, tetapi kini hanya digunakan oleh kelompok kecil masyarakat tua.

Upaya Revitalisasi Bahasa di Indonesia

Meskipun situasinya memprihatinkan, ada beberapa langkah yang telah dilakukan untuk menyelamatkan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Beberapa daerah telah memasukkan bahasa daerah ke dalam kurikulum sekolah. Contohnya, bahasa Jawa diajarkan di sekolah-sekolah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lembaga seperti Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) bekerja sama dengan universitas-universitas untuk mendokumentasikan bahasa-bahasa daerah melalui rekaman audio, video, dan kamus digital.

Gerakan komunitas lokal juga aktif mempromosikan penggunaan bahasa daerah melalui acara budaya, media sosial, dan platform digital. Misalnya, gerakan #CintaBahasaDaerah di media sosial telah berhasil menarik perhatian anak muda.

Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan regulasi untuk melindungi bahasa daerah, seperti Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, yang menekankan pentingnya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Bahasa Daerah Penting?

Bahasa daerah adalah wadah pengetahuan lokal yang tidak ternilai. Misalnya, bahasa Mentawai memiliki kosakata khusus untuk flora dan fauna di hutan tropis, sementara bahasa Nias memiliki istilah unik untuk teknik pertanian tradisional. Jika bahasa-bahasa ini hilang, maka pengetahuan ini juga ikut lenyap.

Selain itu, bahasa daerah adalah bagian dari identitas budaya. Ketika sebuah bahasa punah, kita kehilangan cara pandang unik suatu komunitas terhadap dunia. Ini adalah kerugian besar bagi keanekaragaman budaya Indonesia.

Langkah Kita untuk Menyelamatkan Bahasa Daerah

Setiap individu dapat berkontribusi untuk menyelamatkan bahasa daerah. Belajar dan menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari adalah langkah awal yang bisa dilakukan.

Mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak juga penting agar mereka tetap terhubung dengan akar budayanya. Mendukung program pelestarian yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat juga bisa menjadi kontribusi nyata.

Teknologi juga dapat dimanfaatkan, misalnya dengan menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa daerah atau media sosial untuk mempromosikan penggunaan bahasa lokal.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Sesat Arah Efisiensi Anggaran

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X