Kibul Hollywood dan Arogansi Penjajah yang ditampilkan dalam Film Disney

photo author
- Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi (Instagram)
Ilustrasi (Instagram)

KLIKANGGARAN -- Hari ini, t 14 Februari 2024 Disney berkolaborasi dengan Marvel akan meluncurkan film baru berjudul Captain America: Brave New World. Film yang menampilkan pahlawan-pahlawan imajiner yang sudah memiliki fans fanatic masing-masing.

Setiap kali film bergenre sama hadir di bioskop, maka seolah-olah sedang terjadi perhelatan besar, dilihat dari antrian menonton di bioskop, mengularnya antrian tiket dan habisnya merchandise yang berhubungan dengan film serta karakter-karakter film tersebut.

Namun kali ini ada yang baru bahwa film yang akan diluncurkan Disney dan Marvel akan menampilkan Hero baru bernama Sabra.

Baca Juga: Analisis Wacana Pemberitaan Femisida Pada Media Massa Laman Youtube Tribun News: Perspektif Sara Mills

Sabra adalah super hero mutan yang bertugas untuk menjadi agen khusus Israel atau dikenal dengan Mossad. Dalam film yang akan ditayangkan Marvel dan Disney ini tokoh Sabra akan diperankan oleh Shira Haas, seorang mantan Pasukan Pertahanan Israel yang dikenal dengan istilah IDF.

Munculnya tokoh Sabra yang ditampilkan sebagai hero dalam film Captain America mencederai nilai-nilai humanisme dunia. Karena hingga hari ini Israel bersama tentara penjajahan IDF masih aktif membunuh anak-anak, ibu, lansia, penduduk sipil hingga medis di negara Palestina secara masif.

Munculnya tokoh Sabra tidak hanya mencederai nilai humanisme namun juga menghina hukum internasional dengan menjadikan negara penjajah dan pelaksana genosida sebagai pahlawan kemanusiaan yang menyelamatkan umat manusia. Pendudukan Israel di Palestina bukan berlangsung dari tanggal 7 oktober 2023 tapi sudah berlangsung dari 15 Mei 1948. Menewaskan nyawa yang tidak terhitung, pelanggaran hukum internasional dan pelanggaran HAM. Namun tidak ada satu hukumpun yang dapat menyeret para penjajah ini ke pengadilan internasional.

Baca Juga: Banyak Warga Mengubah Elemen Data Kependudukan, Kadis Dukcapil Lutra Imbau Lakukan Ini

Kembali ke film Captain America : Brave New World, kita disajikan dengan film super hero yang menampilkan orang-orang yang memiliki kekuatan super dan didedikasikan untuk kepentingan kemanusiaan. Gaya dan pembuataan film Marvel yang identic dengan gaya Hollywood membuat kita sering kali menganggap bahwa tokoh-tokoh keren yang pantas diteladani.

Gaya Hollywood sendiri adalah gaya pembuatan film yang dikembangkan pada tahun 1910-an dan masih memengaruhi banyak film Amerika hingga saat ini. Gaya Hollywood klasik ditandai dengan struktur naratif yang menggunakan tiga babak, narasi linier, dan rantai sebab-akibat. Dimana biasanya narasi Hollywood biasanya selalu ditandai dengan menangnya tokoh utama dan diselesaikannya cerita dengan akhir yang Bahagia.

Film sendiri memiliki berbagai fungsi, tidak hanya sebagai sarana hiburan tapi juga sebagai media edukasi, sosialisasi dan propaganda. Menampilkan tokoh Sabra sebagai perwakilan hero dari Israel, terlebih dengan memilih pemeran seorang mantan tentara IDF adalah bentuk dari kibul Hollywood yang ditampilkan oleh Disney dan Marvel.

Baca Juga: Taufan Pawe Minta Maaf Usai Sebut PPPK Jadi Beban Negara, Begini Penjelasannya

Tokoh yang dianggap hero dan membantu umat manusia di film ini, bertentangan dengan kehidupan nyata. Sehingga fungsi film sebagai media edukasi, sosialisasi dan propaganda pada saat yang bersamaan juga adalah bentuk dari arogansi kekuasaan yang sedang dipamerkan oleh pihak-pihak yang berusaha menginjak-nginjak nilai-nilai kemanusiaan.

Hero yang sebenarnya bukanlah sosok berkostum dan berkekuatan super. Hero yang sebenarnya adalah orang-orang yang membela kemanusiaan dan kepentingan orang banyak dengan hati yang tulus. Sehingga film Hollywood tentang superhero hanyalah sebuah kibul yang ditampilkan dalam sebuah polesan teknologi digital yang estetik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X