Code-Mixing: Antara Dinamika Globalisasi dan Tantangan Literasi

photo author
- Selasa, 21 Januari 2025 | 20:27 WIB
Ilustrasi (Istimewa)
Ilustrasi (Istimewa)

Selain itu, media sosial dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik melalui kampanye kreatif. Masyarakat juga perlu diajak untuk menghargai penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengabaikan manfaat dari bahasa asing. Dengan langkah ini, bahasa campur dapat menjadi alat yang mendukung komunikasi global tanpa mengorbankan identitas nasional.

Campur Indonesia-Inggris adalah fenomena yang kompleks dengan berbagai dampak positif dan negatif. Dalam era globalisasi, fenomena ini tidak dapat dihindari, tetapi harus dikelola dengan baik untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan global dan lokal.

Dengan penguatan literasi, kebijakan pendidikan yang tepat, serta kesadaran masyarakat, bahasa campur dapat menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih kompetitif tanpa mengorbankan keunikan budaya bangsa. Oleh karena itu, semua pihak perlu bekerja sama untuk memaksimalkan manfaat dari fenomena ini.

Penulis : Ummati Rubiandini (Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Pamulang)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X