Maraknya Bahasa Gaul : Bagaimana Masa Depan Bahasa Indonesia?

photo author
- Kamis, 2 Januari 2025 | 16:40 WIB
Ilustrasi (Istimewa)
Ilustrasi (Istimewa)

KLIKANGGARAN -- Fenomena ragam bahasa di Indonesia telah menjadi momok yang menakutkan juga mengkhawatirkan. Mengapa demikian? Maraknya ragam Bahasa baru telah menggeser bahasa Indonesia sebagai Bahasa utama bangsa.

Salah satu ragam Bahasa yang sering digunakan oleh Masyarakat adalah bahasa gaul, terutama anak muda. Mereka tidak cukup bangga menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Penggunaan bahasa asing dikalangan anak muda telah menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Selain itu, bahasa gaul menjadi populer disebabkan kurangnya kesadaran diri masyarakat. Mereka malah bangga menggunakan bahasa asing yang tidak ada hubungannya dengan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa asing yang berlebihan ini seringkali dilakukan untuk dianggap lebih gaul atau modern.

Padahal, kita memiliki kekayaan bahasa Indonesia yang tak kalah menarik dan unik. Boleh saja kita menggunakan bahasa gaul atau istilah-istilah kekinian, namun kita juga harus bisa membanggakan bahasa kita sendiri. Dengan melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia, kita turut menjaga identitas bangsa.

Bahasa Indonesia lebih dari sekadar alat komunikasi, juga merupakan cerminan jiwa dan budaya bangsa kita. Bahasa Indonesia telah menjadi perekat persatuan dan simbol identitas nasional. Melalui bahasa, kita saling mengenal, berbagi nilai, dan membangun relasi sosial yang kuat.

Bahasa Indonesia bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan semangat kebangsaan. Dengan demikian, melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia berarti menjaga warisan budaya dan memperkuat jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Ironisnya, di tengah keberagaman budaya dan bahasa daerah yang kita miliki, minat terhadap bahasa Indonesia justru mengalami penurunan. Pandangan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang sederhana dan tidak perlu dipelajari secara serius semakin mengakar. Padahal, bahasa Indonesia adalah identitas nasional kita yang menyatukan keberagaman.

Minimnya apresiasi terhadap keindahan dan kekayaan bahasa Indonesia, serta pengaruh perkembangan teknologi yang pesat, menjadi beberapa faktor yang turut berkontribusi terhadap fenomena ini. Kita perlu bersama-sama membangkitkan kembali kecintaan terhadap bahasa Indonesia agar warisan budaya leluhur kita tidak tergerus oleh zaman.

Namun, di tengah arus modernisasi, kita perlu memastikan agar akar bahasa Indonesia tetap kuat. Kesadaran akan tanggung jawab terhadap kelestarian bahasa Indonesia adalah langkah awal untuk menjaga identitas bangsa.

Dalam era globalisasi yang serba cepat, penggunaan bahasa asing dan bahasa gaul memang tak terelakkan. Namun, kita perlu bijak dalam memilih dan menggunakan bahasa. Dengan menempatkan bahasa Indonesia sebagai prioritas utama dalam komunikasi sehari-hari.

Bahasa Indonesia yang kaya dan indah patut kita lestarikan agar tetap relevan dan dibanggakan oleh generasi mendatang. Visi masa depan Bahasa Indonesia begitu menjanjikan. Dengan semakin terbukanya akses terhadap informasi dan budaya global, minat generasi muda terhadap bahasa Indonesia justru semakin meningkat.

Kekayaan kosakata, kearifan lokal yang tertanam dalam ungkapan-ungkapannya, menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang relevan dan menarik. Kita optimis, di masa depan, Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi identitas bangsa, tetapi juga menjadi bahasa yang digemari dan digunakan secara luas di berbagai penjuru dunia.


Faisal Habibfudin Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Pamulang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X