Mungkin sebagai Sekjen PBNU juga merasa dosa, karena dia tidak berkontribusi atau cawe-cawe membesarkan PKB. Alih-alih membantu, yang dipertontonkan oleh Cak Ipul adalah mengganggu konsolidasi PKB selama menjelang Pemilu 2024.
Mungkin dia merasa berdosa karena pernyataan-pernyataan sindirannya selama ini terhadap PKB untuk mengesankan tidak ada hubungan PKB dan NU.
Dia selalu menyatakan "ada partai yang mengklaim paling NU", adalah keinginannya untuk menyampaikan pesan kepada publik bahwa semua partai adalah sama dihadapan NU.
Pernyataan lain "PKB harus dewasa jangan bergantung kepada NU". Juga kalimat "NU netral, menjaga jarak yang sama dengan semua partai" dan berbagai pernyataan yang sangat merugikan bagi PKB. Bisa jadi setelah Cak Ipul kembali normal pikirannya berusaha bertaubat dan ingin ikut membesarkan PKB.
Masalahnya, apakah ada yang percaya kalau Cak Ipul benar-benar memiliki niat baik dan bertaubat ?
Jawabannya seperti kata Komika. Yang bener Ajee, Rugi dong,rugi dong....
Mohon maaf Lahir bathin, atas pernyataan yang terkesan apa adanya.
Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh Hans Garut, seorang pencinta NU dan tinggal di Jakarta
DISCLAIMER: Isi artikel ini tidak mencerminkan dan tidak mengekspresikan pandangan dan kebijakan redaksi Klikanggaran.com
Artikel Terkait
Psikologi Sastra: Sebagai Masalah Manusia yang Melukiskan Potret Jiwa
Analisis Struktural Cerpen 'Biarlah Dia Pergi': Studi Kasus tentang Patah Hati dan Pemulihan
'Kau Tetap Misteri': Simfoni Rindu yang Menggetarkan Jiwa dan Menggema dalam Kehidupan Nyata
Kekerasan Terhadap Anak Terus Berulang, Bagaimana Islam Mengatasinya?
Kampus Mengajar Angkatan 7 Sudah dimulai, Inilah Kewajiban dan Hak Mahasiswa
Meningkatnya Kejahatan saat Ramadan Akan Tuntas dengan Penerapan Sistem Islam
Driver Ojol Lebaran Tanpa THR, Bagaimana Negara Berperan?
Polemik HAM di Papua, Ketum PPPAD: Cara Pandang BEM UI Salah
Ketika 'Aseng' Memperkuat Islam
Mengapa Chief Detective 1958 Wajib Menjadi Tontonan di Akhir Pekan? Berikut 3 Alasannya!